Berdasarkan data yang diterima Antaranews di Pekanbaru pada Selasa pukul 16.00 WIB, titik panas terbanyak terpusat di Sumatera Selatan dengan 287 titik.
Selanjutnya di Lampung terdeteksi 45 titik, Jambi sembilan titik, Bangka Belitung empat titik, dan Bangka Belitung tujuh titik, kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin.
BMKG tidak mendeteksi adanya titik panas di Provinsi Riau meski pada pagi sempat terdeteksi satu titik panas di Kabupaten Indragiri Hilir.
Namun, kabut asap yang menyelimuti sejumlah wilayah di Riau masih cukup tebal dan jarak pandang berkisar antara 100 meter hingga 500 meter. Jarak pandang di Rengat Kabupaten Indragiri Hulu terpantau berkisar 100 meter.
Di Kota Dumai kabut asap dirasa masih cukup pekat dengan jarak pandang berkisar 200 meter. Selanjutnya, di Pelalawan jarak pandang terpantau 150 meter dan Pekanbaru 500 meter.
Selain itu, kabut asap pekat juga menyelimuti wilayah Kabupaten Bengkalis dan Siak yang mengganggu aktivitas masyarakat setempat.
Otoritas Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menyatakan, 68 jadwal penerbangan pada Selasa dibatalkan akibat kabut asap pekat yang menyelimuti bandara tersebut.
"Hari ini secara keseluruhan terdapat 70 jadwal penerbangan dengan 68 di antaranya dipastikan batal," kata Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru Ibnu Hasan, seperti dilansir Antaranews.
Ia menjelaskan, kedua penerbangan yang masih on schedule yakni Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 198 dan Lion Air JT 392 pada pukul 20.30 WIB.
"Namun, kedua penerbangan itu terancam batal mengingat jarak pandang masih berkisar 500 meter pada pukul 14.00 WIB," ujarnya.
Maskapai penerbangan yang telah membatalkan penerbangan adalah Citilink, Fire Fly, Air Asia, Sriwijaya, Garuda Indonesia, Malindo, Lion Air, dan Fire Fly. Secara keseluruhan, terdapat 11 maskapai yang melayani 70 rute penerbangan domestik dan internasional di Bandara SSK II Pekanbaru setiap harinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.