Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Atasi Radikalisme dan ISIS, JK Minta PBB Tak Intervensi Militer

Kompas.com - 30/09/2015, 04:16 WIB
Suhartono

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berpidato dalam pertemuan para pemimpin dunia di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, tentang perlawanan global terhadap gerakan Negara Islam Irak Suriah (NIIS/ISIS) dan aksi radikalisme.

Dalam pidatonya Kalla menegaskan, untuk mewujudkan keamanan dan perdamaian dunia dari aksi-aksi radikalisme seperti dilakukan ISIS, jangan sampai terjadi  intervensi militer dari pihak ketiga.

"Meskipun dengan dalih demi demokrasi intervensi tersebut dilakukan, justru yang terjadi adalah kegagalan demokratis di negara tersebut. Jadi, jangan intervensi militer ke satu negara atas dalih apapun, termasuk demokrasi," ujar Wapres Kalla seraya menyebut Irak dan Afghanistan sebagai contoh, saat memberikan keterangan pers di Markas PBB, Selasa (29/) pagi waktu setempat atau malam  waktu Jakarta.

Tumbuhnya akar ekstrimisme dan radikalisme, tambah Kalla, juga disuburkan dengan tidak adanya kepemimpinan dan struktur pemerintahan yang buruk. "Apalagi ada kemiskinan dan ketidakadilan dalam memberikan jaminan kehidupan," ujar Wapres Kalla.

Saat ditanya, mengapa hanya sedikit orang Indonesia yang berminat dengan ISIS jika dibandingkan orang-orang Eropa, Kalla mengatakan, karena orang Indonesia banyak menganut ajaran Islam yang moderat.

"Kalau orang Eropa banyak terbuai ketika diberi harapan indah oleh ISIS lewat media sosial bahwa kalau masuk ke ISIS bisa masuk surga. Oleh karena itulah, mereka banyak belajar ke Indonesia tentang Islam yang moderat," ucap Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com