Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Instruksikan Tangkap Dalang Pembunuh Salim Kancil

Kompas.com - 29/09/2015, 15:47 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menginstruksikan anak buahnya untuk menangkap auktor intelektualis atau dalang pembunuhan Salim alias Kancil (52), petani sekaligus aktivis, di Lumajang, Jawa Timur.

"Kan sudah ada yang ditetapkan tersangka, tinggal nanti dikembangkan lagi untuk cari siapa auktor intelektualisnya," ujar Badrodin saat dihubungi, Selasa (29/9/2015).

Badrodin yakin ada pihak-pihak yang menyuruh tersangka melakukan penganiayaan hingga berujung pada tewasnya Kancil. Saat ditanya apakah dirinya menjamin bahwa anak buahnya akan mengusut dan menemukan auktor intelektualis pembunuhan sadis tersebut, Badrodin yakin terhadap kinerja anak buahnya. Kasus itu diusut Kepolisian Resor Lumajang dan Polda Jawa Timur.

"Sudah di-back-up (penyidik Polda Jawa Timur). Lagi pula, sudah saya perintahkan, masa tidak dilaksanakan? Ya harus (dilaksanakan) dong," ujar Badrodin.

Badrodin sekaligus membantah kabar bahwa kepolisian setempat tak menggubris laporan masyarakat soal adanya ancaman pembunuhan. Badrodin mengatakan tidak mendapat kabar soal masyarakat yang melapor karena diancam.

Salim alias Kancil disiksa sampai tewas oleh puluhan orang tak dikenal, Sabtu (26/9/2015) lalu. Aktivis lain, Tosan (51), mengalami luka berat akibat pengeroyokan itu. Setelah pengeroyokan, polisi menetapkan 22 orang sebagai tersangka.

Kematian Kancil dikecam oleh para aktivis di seluruh Indonesia. Puluhan mahasiswa yang bergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pejuang Kemanusiaan (AMPK) menggelar demonstrasi di depan Mapolda Jatim. Demonstrasi ini diwarnai aksi teatrikal yang menggambarkan aksi pengeroyokan terhadap Kancil dan Tosan.

"Tegakkan HAM. Hentikan penambangan pasir yang merugikan rakyat. Usut tuntas kasus pembunuhan Salim," ujar koordinator aksi, Purwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com