Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Rakyat Tak Risaukan Nilai Tukar Rupiah, yang Penting Bisa Beli Beras

Kompas.com - 29/09/2015, 14:27 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi PDI Perjuangan di DPR mengaku tak terlalu khawatir nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dollar Amerika Serikat akan berpengaruh kepada kehidupan masyarakat. Pada awal perdagangan di pasar spot, Selasa (29/9/2015) pagi ini, rupiah menembus kisaran 14.800 atau menjadi level terendah sejak tahun 1998 silam.

"Rakyat tak risau soal nilai tukar, turun naiknya dollar, yang penting mereka bisa beli beras," kata Ketua Fraksi PDI-P di DPR Olly Dondokambey di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Olly meyakini, masyarakat di daerah masih mempunyai daya beli di tengah melemahnya rupiah, karena percaya dengan program-program yang dirancang oleh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Salah satunya, adalah penyaluran dana desa.

Dia meyakini, jika tersalurkan dengan baik, dana desa ini bisa sangat membantu masyarakat tak mampu di daerah. (baca: Rupiah Tembus Rp 14.800 Per Dollar AS, PDI-P Bela Jokowi dan Salahkan BI)

"Masyarakat di desa, rata-rata tak terpengaruh dengan gejolak kurs ini. Yang penting bisa beli sembilan bahan pokok yang sesuai pendapatan mereka. Yang penting rakyat kecil punya kemampuan membeli," ucap Anggota Komisi XI DPR ini.

Contoh lain dari program Jokowi yang dapat membatu rakyat, lanjut Olly, yakni program Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Keluarga Sejahtera. Menurut dia, program-program ini tak jauh berbeda sifatnya dengan Bantuan Langsung Tunai yang dikeluarkan oleh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.

"Bedanya bantuan kita berbentuk program, bukan tunai," ucap dia.

Berdasarkan data Bloomberg, pukul 09.00 WIB, mata uang garuda merosot ke posisi Rp 14.811 per dollar AS, lebih rendah dibandingkan penutupan sebelumnya pada 14.674.  Tercatat pada tanggal 17 Juni 1998, rupiah pernah berada di puncak rekor terlemah di posisi Rp 16.650 per dollar AS. (baca: Kembali Merosot, Rupiah Tembus Rp 14.800 Per Dollar AS)

Kemarin, meski sempat melorot hingga mendekati level 14.800, rupiah berhasil menguat 0,12 persen menjadi Rp 14.674. Sementara kurs tengah rupiah di Bank Indonesia melemah 0,04 persen ke Rp 14.696. (baca: Faktor Non-ekonomi Bikin Rupiah Jeblok)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com