Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Web Revolusi Mental Belum Bisa Diakses, Ini Penjelasan Kemenko PMK

Kompas.com - 15/09/2015, 12:37 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Situs web revolusimental.go.id belum dapat diakses hingga saat ini. Sejak pertama kali diluncurkan, situs ini telah menuai berbagai kritik.

Sekretaris Menteri Kemenko PMK Sugihartatmo mengatakan, situs yang digagas Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu masih dalam tahap perbaikan, baik dari sisi software maupun tampilan situs web. (Baca: Anggaran Situs "Revolusimental.go.id" Dialokasikan Rp 200 Juta)

"Setelah kasus kemarin itu, Kemenko PMK melakukan evaluasi total untuk pembuatan website. Sampai sekarang masih dilakukan proses perbaikan," ujar Sugihartatmo, saat ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (15/9/2015).

Menurut Sugi, perbaikan situs web melibatkan kementerian dan lembaga lain dengan memperhatikan berbagai masukan, termasuk untuk mengatasi kelemahan pengamanan situs. Beberapa lembaga itu di antaranya Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Sekretaris Negara, Lembaga Sandi Negara, hingga Badan Ekonomi Kreatif. (Baca: Ini Penjelasan Kemenko PMK soal Penggunaan Anggaran Program Revolusi Mental)

"Sekarang sedang dibangun situs web yang baru, misalnya dulu pakai go.id, sekarang langsung menggunakan domain .id," kata Sugi.

Sementara itu, untuk anggaran, menurut Sugi, Kemenko PMK menggunakan anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 200 juta untuk membuat dan mengelola situs. Menurut dia, jika nantinya ada kebutuhan, prosedur penambahan anggaran bisa dilakukan, yang penting situs web menjadi lebih baik dan bisa mewadahi kebutuhan masyarakat terhadap nilai-nilai revolusi mental.

Sugi membantah jika Kemenko PMK disebut kecolongan saat pertama kali meluncurkan situs web yang kemudian menimbulkan reaksi negatif masyarakat. Namun, ia mengakui jika pembuat dan pengelola situs terlalu terburu-buru dalam mendesain dan merancang situs.

"Pelaksana ingin cepat, jadi tidak terbayangkan sebelumnya begitu besar perhatian publik. Karena itu, kami meminta maaf," kata Sugi.

Ia belum bisa memastikan kapan perbaikan situs selesai dilakukan. Namun, ia memperkirakan situs web akan dapat diakses oleh masyarakat dalam dua pekan ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com