Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Istirahat, Kalla Tak Ikut Umumkan Paket Kebijakan Ekonomi

Kompas.com - 09/09/2015, 18:48 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak mendampingi Presiden Joko Widodo dalam mengumumkan paket kebijakan ekonomi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (9/9/2015). Menurut Ketua Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi, Jusuf Kalla tidak hadir saat pengumuman paket kebijakan tersebut karena butuh istirahat.

Kalla melakukan cek kesehatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, pagi tadi. Seusai menghadiri bedah buku Reinventing Indonesia di Universitas Indonesia Salemba, Jakarta, Kalla mendatangi RSCM. Setelah itu, Kalla tidak lagi terlihat di Kantor Wakil Presiden di Jakarta.

Tiga agenda Wapres yang sudah dijadwalkan pun dibatalkan. "Pak JK tadi siang check-up ke RSCM. Memang periksa rutin setiap enam bulan sekali. Pergi cek ke RSCM. Katanya tadi butuh istirahat, jadi ke rumah dinas," kata Sofjan saat dihubungi wartawan.

Sedianya, Kalla mengikuti tiga agenda lainnya setelah menghadiri bedah buku di UI Salemba. Tiga agenda yang dijadwalkan tersebut adalah menerima Duta Besar Turki di Kantor Wakil Presiden, menghadiri peringatan Hari Olahraga Nasional di Istora Senayan, serta menerima perwakilan Bank Dunia.

Karena itu, Sofjan menyampaikan bahwa Wapres kemungkinan juga batal melaksanakan kunjungan kerja ke Gorontalo yang dijadwalkan pada Kamis (10/9/2015). Mengenai ketidakhadiran Kalla saat Presiden mengumumkan paket kebijakan, Sofjan menepis dugaan adanya ketidaksepakatan di internal pemerintah.

Menurut Sofjan, paket kebijakan ini telah didiskusikan Presiden bersama Wapres dan para menteri.

"Lagi pula, itu kan hanya pengumuman, tidak perlu harus ada. Kemarin-kemarin sudah dibicarakan terus. Beberapa hari sebelumnya sudah diskusikan soal paket kebijakan dengan Presiden dan para menteri. Ini cuma pengumumannya," ucap Sofjan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com