JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Sidarto Danusubroto, menilai tindakan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II, RJ Lino, telah menurunkan kewibawaan pemerintah. Ia menyayangkan adanya seorang Direktur BUMN yang menelepon sejumlah menteri seolah minta dilindungi dari penggeledahan Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.
"Seorang Dirut bisa telepon menteri, saya sayangkan, tidak boleh itu, ya. Seorang Dirut sampai main telepon-telepon, itu saya sayangkan," kata Sidarto di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (7/9/2015).
Saat mengetahui ruang kerjanya digeledah penyidik Bareskrim, Lino melakukan pembicaraan telepon dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil. Pembicaraan dengan Sofyan ini sempat diperdengarkan Lino kepada wartawan.
Dalam pembicaraannya dengan Sofyan, Lino terdengar meminta Sofyan memberitahukan Presiden Joko Widodo mengenai masalah tersebut. Lino bahkan mengancam akan mundur dari posisi Dirut Pelindo II. (Baca: RJ Lino: Kasih Tahu Presiden, kalau Caranya Begini Saya Berhenti Saja Besok)
Ia juga mengaku kepada Sofyan telah menghubungi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan untuk menyampaikan protes keras atas penggeledahan yang dilakukan Bareskrim.
Terkait penggeledahan di Kantor Pelindo II, Sidarto menilai wajar jika Bareskrim melakukan langkah tersebut selama berdasarkan temuan bukti awal. (Baca: Sofyan Djalil: Ancam Mundur dari Dirut Pelindo II, RJ Lino Emosi)
"Ya, mungkin dia punya bukti awal yang cukup, tetapi bahwa seseorang itu reaksinya langsung telepon kanan kiri ini, seperti negara ini punya siapa, ya," ujar Sidarto.
Mantan Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat ini juga menilai kepolisian harus melanjutkan pengusutan kasus dugaan korupsi mobile crane di lingkungan PT Pelindo II, apalagi jika kepolisian telah menetapkan tersangka dalam kasus ini. (Baca: Bareskrim Tetapkan Anak Buah RJ Lino Tersangka Korupsi "Mobile Crane")
Mengenai sikap Lino yang seolah merendahkan wibawa pemerintah ini, Sidarto telah menyampaikan sarannya sebagai Wantimpres kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Ada saran kita, tetapi kita tidak bilang, ya," ujar politisi senior PDI-P itu. (Baca: Buwas Sarankan RJ Lino Tempuh Jalur Hukum jika Tak Terima Digeledah)
Hari ini, Sidarto menemui Kalla bersama dengan Ketua Wantimpres Sri Adiningsih. Mereka menyampaikan saran kepada Kalla terkait perkembangan ekonomi serta isu hukum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.