Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin Indonesia Berperan Lebih di Konferensi Perubahan Iklim

Kompas.com - 31/08/2015, 14:56 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ingin Indonesia tampil penuh karakter dalam konferensi perubahan iklim di Paris, akhir tahun nanti. Jokowi tidak ingin Indonesia hanya menjadi negara peserta konferensi yang mengikuti kemauan dunia.

"Beliau ingin Indonesia sebagai negara kepulauan punya kekhasan yang akan disampaikan dan kita supaya tidak sekadar ikuti kemauan dunia," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/8/2015).

Terkait konferensi tersebut, Presiden Jokowi telah menerima laporan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, serta utusan khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim Rachmat Witoelar dan Ketua Dewan Pengarah Perubahan Iklim Sarwono Kusumaatmadja di Istana Presiden, Senin pagi.

Adapun dokumen yang disampaikan kepada Presiden telah dibahas oleh seluruh stakeholder serta akan segera diunggah dalam laman Kementerian Lingkungan Hidung dan Kehutanan untuk mendapat respons dari masyarakat.

"Tadi dilaporkan ke Bapak Presiden bahwa dalam INBC ini kita akan angkat konsep negara kepulauan Nawacita wawasan nusantara," ujar Siti Nurbaya.

Ketua Dewan Pengarah Perubahan Iklim Sarwono Kusumaatmadja mengaku senang dengan arahan Presiden Jokowi yang meminta Indonesia lebih berperan dalam konferensi perubahan iklim tersebut. Beberapa hal yang ia anggap perlu disampaikan dalam konferensi itu adalah mengenai ketersediaan pangan dan sumber daya alam yang semakin terancam.

"Posisi Indonesia unik, kita tidak sekadar datang tetapi kita juga memimpin stabilisasi iklim. Indonesia mainkan peranan, bahkan peranan leadership," ucap Sarwono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com