Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kalla Paparkan Potensi Indonesia di Korsel

Kompas.com - 29/08/2015, 07:07 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla telah mengungkapkan potensi kerja sama yang dapat dibangun lebih besar oleh Indonesia dan Korea Selatan.

"Indonesia dan Korsel sejak beberapa tahun lalu telah menjadi negara sahabat dan memiliki hubungan yang amat kuat," kata Kalla dalam pidatonya saat jamuan makan malam bersama sejumlah pengusaha di Korsel. di Hotel Conrad, Seoul, pada Jumat (28/8/2015) malam.

Kendati umur negara Korsel dengan Indonesia sama-sama berusia 70 tahun, namun Korsel lebih dahulu menjadi negara maju dibanding Indonesia. Kendati ekonomi Indonesia sedang mengalami pelambatan, namun Kalla yakin Indonesia dapat kembali bangkit secara positif di masa mendatang.

"Namun jika kita membandingkan dengan negara di Asia, khususnya Asia Selatan, maka Indonesia berkondisi lebih baik dibanding negara tetangga," ucap Kalla.

Kendati selama beberapa tahun lalu Indonesia bergantung kepada ekspor komoditas dan bahan baku mentah, namun Wapres menjelaskan pada saat ini untuk meningkatkan ekonomi Indonesia lebih baik maka RI melarang ekspor barang mentah.

Menurut Kalla, dengan membangun smelter bahan mentah logam maka dapat memberikan nilai tambah terhadap produk yang dihasilkan.

"Kami mengerti bagaimana pembangunan di Korea Selatan, bagaimana industri menjadi sangat penting bagi ekonomi," ujarnya.

Selain itu, Wapres juga mengatakan Indonesia memiliki pasar yang besar dengan total penduduk sekitar 250 juta penduduk.

Kalla melakukan kunjungan ke Seoul untuk menjadi pembicara utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian yang diselenggarakan oleh Federasi Perdamaian Universal. Selain itu, dia juga melakukan sejumlah pertemuan dengan beberapa pengusaha asal Korsel untuk mendorong investasi masuk ke Indonesia sehingga menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Wapres direncanakan kembali ke Tanah Air pada Minggu (30/8) pagi menumpang pesawat komersial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com