JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, persoalan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli dianggap sudah selesai oleh Presiden Joko Widodo. Di dalam rapat kabinet pada Rabu (19/8/2015), Jokowi sudah menyatakan bahwa perbedaan pendapat setajam apa pun harus disampaikan di dalam ruang rapat dan tidak diungkap ke publik.
"Sudah nggak ada lagi. Sudah selesai. Pertama tidak ada debat publik. Kedua, tak perlu lagi ada yang diperdebatkan," ujar Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/8/2015).
Dia menjelaskan, Presiden sudah memanggil Rizal. Presiden pun menyatakan tak mempersoalkan sikap kritis Rizal. Menurut Jokowi, perbedaan pandangan akan membuat diskusi semakin menarik.
"Tapi sekali lagi, yang akan diatur perbedaan setajam apa pun, diselesaikan di ruang rapat," imbuh Pramono.
Jokowi, lanjut dia, juga menegaskan kebutuhan pemerintah untuk membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 35.000 megawatt.
"Yang diinginkan Presiden bukan ributnya tapi bagaimana menyelesaikan perizinan, pembebasan lahan. Maka dua hal itu ditugaskan ke Menko Maritim," ungkap Pramono.
Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya mengaku telah menegur Rizal dalam sidang paripurna kabinet. Kalla mengingatkan Rizal untuk disiplin dan menjunjung etika pemerintahan. (baca: Wapres Mengaku Tegur Rizal Ramli dalam Sidang Paripurna Kabinet)
"Saya tadi sampaikan kepada dia bahwa menteri tidak boleh begitu di sidang kabinet. Saya kira semua orang marah (kepada Rizal)," kata Kalla. (baca: Rizal Ramli: Saya Sudah Bersalaman dengan JK)
Rizal Ramli langsung mendapat sorotan tak lama setelah dilantik Presiden. Rizal meminta agar PT Garuda Indonesia Tbk membatalkan penambahan pesawat. Dia mengaku telah membicarakan hal ini kepada Presiden Jokowi. Rizal mengaku tidak ingin Garuda bangkrut dengan membeli 30 unit Airbus A350 tersebut. (Baca: "Gebrakan" Rizal Ramli, Garuda Didesak Batalkan Pembelian Airbus A350)
Pernyataan Rizal ini kemudian direspons Menteri BUMN Rini Soemarno. Rini mengisyaratkan tidak boleh ada pihak yang mencampuri urusan bisnis PT Garuda Indonesia Tbk, selain Menko Perekonomian. (Baca: Menteri Rini Larang Pihak Lain Intervensi Garuda, Termasuk Menko Kemaritiman.)
Berbagai pihak mengomentari sikap Rizal tersebut. Pihak Istana menyebut bahwa Presiden Jokowi sudah menegur Rizal melalui sambungan telepon dan meminta tidak mengumbar kritik di hadapan publik. (Baca: Istana: Koreksi Menteri soal Kebijakan Bukan untuk Diumbar ke Publik)
Belakangan, Rizal tidak memedulikan teguran tersebut. Rizal malah mengajak Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk berdebat secara terbuka terkait rencana pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt. Ia menilai, ada hal yang perlu diluruskan dari proyek tersebut. (Baca: Rizal Ramli Tantang Wapres JK Diskusi Terbuka Bahas Kritikan Dirinya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.