Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umat Beragama Diminta Lebih Dewasa Memahami Perbedaan

Kompas.com - 19/08/2015, 09:26 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peringatan HUT ke-70 Republik Indonesia seharusnya membuat Bangsa Indonesia lebih dewasa dalam memahami perbedaan, khususnya dalam kehidupan umat beragama. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dianggap penting untuk dimaknai agar masyarakat tidak mudah terprovokasi pada isu agama yang menimbulkan perpecahan.

"Kecenderungan sekarang ini kita semakin mudah diprovokasi. Isu sentimen agama ini membuat bangsa masih terjebak pada pemahaman agama yang sempit, maka dibutuhkan kedewasan dalam beragama," ujar Rohaniwan Benny Susetyo kepada Kompas.com, Selasa (18/8/2015).

Menurut Benny, tantangan yang perlu dihadapi kedepannya adalah bagaimana semua umat beragama mampu menjaga semboyan Bhineka Tunggal Ika. Keberagaman di Indonesia berarti beradapatasi dengan nilai Pancasila, yakni menghargai dan menerima perbedaan cara berpikir, bertindak, serta berelasi dalam menciptakan suasana persaudaraan.

Menurut Benny, perbedaan bisa saja menimbulkan ketidakstabilan. Namun, dalam menghadapi masalah tersebut, masyarakat diingatkan agar tidak segera mengambil sikap dan menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar.

Pasalnya, isu agama sangat rentan digunakan pihak-pihak yang tidak berkepentingan untuk memecah kesatuan dan persatuan bangsa.

"Umat beragama harus bergandengan tangan menghadapi tantangan. Dengan tidak mudah terprovokasi, umat beragama dapat mewujudkan kesejahteraan," kata Benny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com