Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Pembawa Baki Bendera Pusaka, Felicia Sempat Khawatir Terpeleset

Kompas.com - 17/08/2015, 13:53 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Maria Felicia Gunawan, siswa kelas XI SMAK BPK Penabur Gading Serpong, terpilih sebagai pembawa baki bendera pusaka dalam upacara detik-detik proklamasi, Senin (17/8/2015). Peran perempuan yang akrab disapa Cia itu menjadi sorotan jutaan warga Indonesia karena dia yang mendapat kehormatan menerima bendera pusaka dari Presiden Joko Widodo.

Felicia mengaku cukup gugup saat mengetahui dirinya akhirnya terpilih sebagai pembawa baki. Pengumuman itu pun baru diketahuinya saat ia tiba di Istana Kepresidenan.

"Yang pasti takut kecewakan, nggak bisa kasih yang terbaik, itu ada rasa khawatir. Pokoknya rasa takut ada karena sudah ada kepercayaan kakak-kakak pelatih," ujar Felicia saat dijumpai seusai pengibaran bendera yang berlangsung lancar tanpa kendala di halaman Istana Merdeka.

Perempuan yang bercita-cita menjadi reporter televisi itu mengungkapkan, saat itu dirinya khawatir jika membuat kesalahan. Misalnya, khawatir tergelincir saat menuruni tangga, tersandung batu, hingga khawatir angin kencang yang bisa menggerakkan bendera Merah Putih yang dibawanya. Namun, Felicia lebih memilih untuk memikirkan hal yang bahagia dibandingkan terus larut dalam kegelisahannya.

"Untungnya, kami sudah disiapkan dengan baik, sudah dikasih motivasi sama kakak pembina, kasih semangat, tim dari pelatih dan teman-teman. Bersyukur, tidak ada kendala," ungkap dia.

Perasaan lega setelah menjalankan tugas dengan baik pun langsung dirasakan Felicia dan semua pasukan pengibar bendera pusaka dari tim Sadewa yang menjadi petugas pengibar pada pagi ini.

Digembleng

Seluruh Paskibraka yang terpilih mengibarkan dan menurunkan bendera Merah Putih pada hari kemerdekaan ini telah menjalani proses seleksi ketat, mulai dari tingkat wilayah, kota/kabupaten, provinsi, hingga tingkat nasional.

Pada tingkat nasional, dua orang dari tiap-tiap provinsi diutus ke Jakarta untuk melakukan pelatihan selama satu bulan. Dalam pelatihan itu, anggota Paskibraka dilarang bertemu dengan orangtuanya. Bahkan, komunikasi melalui sambungan telepon dibatasi. Mereka dilatih bersama dengan Pasukan Pengamanan Presiden.

Disiplin dan siap menerima segala tantangan diajarkan kepada semua anggota Paskibraka. Hal ini pun dirasakan Felicia. Jika sebelumnya dia suka menunda-nunda kegiatan, hal itu harus diubah dalam masa pelatihan ini.

"Karena kegiatan full, molor lima menit saja pengaruhnya ke kegiatan setelahnya. Kita sendiri yang enggak enak. Makanya, itu yang paling aku pelajari, disiplin," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkominfo Akan Gratiskan Pengujian Perangkat di IDTH bagi UMKM dan Startup Digital

Kemenkominfo Akan Gratiskan Pengujian Perangkat di IDTH bagi UMKM dan Startup Digital

Nasional
Kongkalikong Oknum BPK Muluskan Proyek 'Food Estate' dalam Kasus SYL, Tol MBZ, dan BTS 4G

Kongkalikong Oknum BPK Muluskan Proyek "Food Estate" dalam Kasus SYL, Tol MBZ, dan BTS 4G

Nasional
Di IPA 2024, Dirut Pertamina Beberkan Strategi Jaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

Di IPA 2024, Dirut Pertamina Beberkan Strategi Jaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

Nasional
Caleg Nasdem Peraih Suara Terbanyak di Sultra Tina Nur Alam Mundur, Ini Kata Sekjen

Caleg Nasdem Peraih Suara Terbanyak di Sultra Tina Nur Alam Mundur, Ini Kata Sekjen

Nasional
Sandra Dewi Kembali Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Suaminya

Sandra Dewi Kembali Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Suaminya

Nasional
Ramai soal Biaya UKT, Muhadjir: Jangan Tiba-tiba Naik, Terlalu Sembrono

Ramai soal Biaya UKT, Muhadjir: Jangan Tiba-tiba Naik, Terlalu Sembrono

Nasional
Kepala BIN: IKN Cermin Transformasi Indonesia Menuju Negara Maju Modern

Kepala BIN: IKN Cermin Transformasi Indonesia Menuju Negara Maju Modern

Nasional
5 Poin Terkait Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

5 Poin Terkait Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com