Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres JK: Muhammadiyah dan Makassar Miliki Kedekatan Emosional

Kompas.com - 08/08/2015, 02:04 WIB
Dani Prabowo

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com
- Wakil Presiden Jusuf Kalla menganggap, Muhammadiyah sejak awal telah memiliki hubungan kedekatan emosional dengan Makassar. Hal itu diketahuinya setelah menonton film Sang Pencerah yang menceritakan tentang pendiri Muhammadiyah, Kyai Ahmad Dahlan.

"Saya sedikit surprise, bahwa Kiai Ahmad Dahlan dulu diajar main biola oleh sahabatnya yang orang Makassar. Sehingga tadi saya tanya, jadi sejak dulu orang kita pinter main biola ya? Karena kita tahu orang biasanya main kecapi, sehingga orang jaman dahulu modern bisa mengajar kiai main biola," kata Kalla saat menutup Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Makassar, Jumat (7/8/2015).

Sebagai organisasi yang concern terhadap dunia pendidikan, Kalla mengaku bersyukur dengan keberadaan Muhammadiyah. Pasalnya, melalui kemampuan yang dimiliki, Ia mengatakan, Muhammadiyah telah berhasil mengirimkan sejumlah tokoh besar berlatar belakang tenaga pendidik ke Makassar.

"Bagaimana Muhammadiyah mengirim guru-guru sekolah Islam ke sini, termasuk Buya Hamka. Luar biasa," tutur Kalla.

Bahkan, menurut Kalla, kemampuan Muhammadiyah tersebut belum tentu dapat diikuti oleh dinas pendidikan saat ini. Kalla bahkan sempat menyindir kinerja dinas pendidikan selama ini.

"Kalau sekarang dinas pendidikan pun enggak sanggup kirim guru dari Sumatera ke sini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com