Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Hubungan MA dan KY yang Tak Harmonis, Apa Kata Suparman Marzuki?

Kompas.com - 03/08/2015, 18:24 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Hubungan Mahkamah Agung (MA) dengan Komisi Yudisial (KY) menjadi salah satu topik yang menjadi materi pertanyaan pada sesi wawancara terbuka calon anggota KY, di Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (3/8/2015). Mendapat pertanyaan ini, Ketua KY Suparman Marzuki yang kembali maju sebagai calon anggota KY menganggap hubungan kedua lembaga hanya miskomunikasi sehingga terlihat tak harmonis di media massa.

"Tidak bisa dipungkiri hubungan MA dan KY di waktu-waktu tertentu begitu. Tapi bukan fundamental, lebih miskomunikasi," kata Suparman, saat menjalani seleksi wawancara terbuka, Senin.

Dia mengungkapkan, miskomunikasi antara KY dan MA terjadi setelah KY tak lagi memiliki juru bicara. Menurut dia, dua anggota KY terlalu sering tampil di media massa.

"Ketika tak ada jubir, missed mulai terjadi. Faktanya, ada pernyataan yang melebihi keharusan," ujar Suparman.

Tanpa menyebutkan identitas nama, Suparman juga menganggap dua anggota Komisioner KY itu terlalu cepat mengemukakan hasil pemeriksaan sanksi. Hal itu menyebabkan adanya perbedaan tafsir sanksi kepada hakim antara yang direkomendasikan KY atau yang dijatuhkan MA.

Pernyataan Suparman ini langsung dibantah anggota Pansel KY lain, Topo Santoso. Topo adalah oleh mantan Komisioner KY periode pertama, periode 2005-2010.

"Waktu KY saya dulu tanpa ada jubir, hubungannya tidak seperti sekarang," kata profesor bidang pidana pemilu tersebut.

Suparman pun menjelaskan bahwa saat ini kondisinya berbeda. Dia juga kembali mengungkapkan bahwa renggangnya hubungan KY dan MA lebih karena miskomunikasi. Suparman juga menyebut bahwa hubungan KY dan MA cukup baik terutama dalam hal pemilihan calon hakim agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com