Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersama LPS, Polri Kejar Aset Bank Century Senilai 156 Juta Dollar AS di Swiss

Kompas.com - 28/07/2015, 19:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Victor Edison Simanjuntak mengatakan, ia akan bertolak ke Swiss, Rabu (29/7/2015) besok. Keberangkatannya ke negara tersebut untuk kepentingan mengembalikan aset eks Bank Century yang masih ada di sana.  

"Ada aset milik Bank Century senilai 156 juta dollar AS. Kami ke sana untuk mengejar itu dan akan dikembalikan ke kas negara," ujar Victor di Mabes Polri, Selasa (28/7/2015).

Ia mengungkapkan, Polri bekerja sama dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam upaya pengejaran aset tersebut. Di Swiss, Polri akan berkoordinasi dengan pihak bank untuk menyampaikan bahwa ada sejumlah dana yang merupakan hasil dari tindak pidana pencucian uang. Harapannya, dana tersebut tidak dengan mudah dicairkan oleh pemiliknya.

Aset yang hendak dikembalikan ke negara adalah milik dua pemegang saham Bank Century, Hesyam Al Warraq dan Rafat Ali Risvi. Keduanya telah didakwa 15 tahun penjara dan denda Rp 15 miliar subsider enam bulan kurungan penjara oleh hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas kasus korupsi serta pencucian uang.

Selain penjara dan denda, keduanya diminta membayar uang pengganti sebesar Rp 3,1 triliun dan bersedia agar aset-aset mereka disita. Salah satunya berada di Swiss, yakni atas nama Telltop Holdings Ltd di Dresdner Bank (Swiss).

"Tentu, fokus utama kita mengembalikan uang ke kas negara," ujar Victor.

Selain mengejar aset Bank Century di Swiss, Polri juga akan mengejar aset senilai 5,6 juta dollar AS yang disimpan di salah satu bank di Hongkong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com