Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susun Perencanaan Proyek, Pemerintah Berdayakan Ahli-ahli Indonesia

Kompas.com - 06/07/2015, 18:24 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan mengutamakan kemampuan rekayasa dalam negeri untuk menyusun perencanaan proyek pembangunan. Para ahli dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan dilibatkan.

"Dalam pelaksanaan kegiatan perencanaan itu diutamakan menggunakan kemampuan rekayasa dalam negeri, khususnya BPPT dan LIPI, tadi kami laporkan misalnya pembangkit listrik dan galangan kapal dan pelabuhan sudah kami arahkan ke sana," kata Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, seusai mengikuti rapat koordinasi di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (6/7/2015).

Rapat yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muljono, serta Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi M Nasir.

Menurut Indroyono, pemberdayaan ahli-ahli Indonesia dalam menyusun perencanaan proyek diharapkan bisa meningkatkan kandungan lokal. Namun, jika kegiatan rekayasa dilaksanakan pihak asing, maka kemungkinan besar barang dan jasa yang digunakan nantinya diadakan dari luar negeri.

"Jadi kalau kegiatan rekayasa itu dilaksanakan bukan oleh orang indonesia, nantinya procurement (pengadaan) barang dan jasa bisa dari luar semua, tapi kalau kegiatan engineering-nya dilakukan oleh orang indonesia sendiri nanti bisa memilih barang-barang apa yang sudah bisa dibuat di Indonesia," kata Indroyono.

Ia mencontohkan pembangunan pembangkit listrik 10.000 megawatt. Jika perencanaannya diserahkan kepada konsultan luar negeri, pemerintah khawatir komponen pembangkit listrik, seperti turbin, nantinya harus didatangkan dari luar negeri.

Pada rapat siang tadi, Wapres Jusuf Kalla mencontohkan pengalamannya ketika memimpin pembangunan bandara di Makassar dan Kualan Namu, Sumatera Utara. Menurut Wapres, semua kegiatan perencanaan dalam pembangunan bandara tersebut dilakukan ahli dalam negeri.

"Intinya kekuatan nasional yang ingin diangkat. Pak Wapres memberi pengalaman Beliau waktu membangun bandara di Makassar dan Kuala Namu Medan misalnya, semua perencanaannya buatan dalam negeri, kita mau coba lagi itu," ujar Indroyono.

Selanjutnya, pemerintah akan membuat daftar proyek mana saja yang perencanaannya bisa dikerjakan ahli dalam negeri berdasarkan blue book (rancangan proyek pendanaan khusus) yang disusun Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan berdasarkan APBN 2016.

"Nanti dilihat mana-mana saja yang engineering study, feasibility study, dan detail design-nya bisa dibuat oleh ahli2 Indonesia," sambung Indroyono.

Ditargetkan, kegiatan perencanaan proyek baik di pusat maupun di daerah bisa dilaksanakan pada Oktober atau November mendatang. Dengan demikian, pembangunan proyek bisa berjalan mulai Januari 2016.

Juru Bicara Wapres Kalla menyampaikan bahwa Wapres berharap para ahli Indonesia bisa lebih siap menerima transfer ilmu dari investor asing jika sudah mulai membangun.

"Misalkan kita mau bikin shinkansen, orang Jepangnya lebih ahli trus kita siapa yang mengetahui di sini, siapa orangnya. Jadi bisa apple to apple, diskusinya bisa setara, ada yang imbangi di sini. Kalau mereka datang terus enggak ada yang imbangi kan enggak lucu itu," kata Husain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tingkatkan Kenyamanan Pelayanan Publik, Menkumham Resmikan Kantor Kemenkumham di Sulsel

Tingkatkan Kenyamanan Pelayanan Publik, Menkumham Resmikan Kantor Kemenkumham di Sulsel

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Mulai Berangkat ke Arafah untuk Wukuf

Jemaah Haji Indonesia Mulai Berangkat ke Arafah untuk Wukuf

Nasional
Polda Metro Tangkap 59 Pelaku Judi “Online” Dari 23 Kasus Sepanjang 2020-2024

Polda Metro Tangkap 59 Pelaku Judi “Online” Dari 23 Kasus Sepanjang 2020-2024

Nasional
Blusukan dan Bagikan Buku di Jakpus, Kaesang Bantah Sedang Kampanye

Blusukan dan Bagikan Buku di Jakpus, Kaesang Bantah Sedang Kampanye

Nasional
Ditanya soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Dokter dan Nakes yang Pertama Kali Urus STR Tetap Dikenakan Biaya

Dokter dan Nakes yang Pertama Kali Urus STR Tetap Dikenakan Biaya

Nasional
Soal Indonesia Emas 2045, Mahfud MD: Indonesia Saat Ini Belum Adil dan Makmur

Soal Indonesia Emas 2045, Mahfud MD: Indonesia Saat Ini Belum Adil dan Makmur

Nasional
PPATK Sebut Transaksi Judi Online Capai Rp 600 Triliun pada Januari-Maret 2024

PPATK Sebut Transaksi Judi Online Capai Rp 600 Triliun pada Januari-Maret 2024

Nasional
Demokrat Sebut Tak Ada Nama Anies untuk Pilkada Jakarta, tapi Usulkan Mujiyono

Demokrat Sebut Tak Ada Nama Anies untuk Pilkada Jakarta, tapi Usulkan Mujiyono

Nasional
Kaesang: Saya Suka Nonton Desak Anies, Bagus!

Kaesang: Saya Suka Nonton Desak Anies, Bagus!

Nasional
Kementerian PUPR: Pembangunan SPAM Sepaku Sudah 50 Persen, Bisa Suplai Air ke IKN Saat 17 Agustus

Kementerian PUPR: Pembangunan SPAM Sepaku Sudah 50 Persen, Bisa Suplai Air ke IKN Saat 17 Agustus

Nasional
Anies Resmi Umumkan Maju Pilkada Jakarta 2024

Anies Resmi Umumkan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Sayangkan Kegaduhan Kasus Harun Masiku, Persulit Pencarian dan Penangkapan

Eks Penyidik KPK Sayangkan Kegaduhan Kasus Harun Masiku, Persulit Pencarian dan Penangkapan

Nasional
Anies Diprediksi Tolak Duet dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta, Kecuali Siap Dianggap Sosok Pragmatis

Anies Diprediksi Tolak Duet dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta, Kecuali Siap Dianggap Sosok Pragmatis

Nasional
Kaesang Bagikan Buku Tulis Usai Shalat Jumat di Cempaka Putih Jakpus

Kaesang Bagikan Buku Tulis Usai Shalat Jumat di Cempaka Putih Jakpus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com