Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jadi Capres, Tommy Soeharto Bakal Sepopuler SBY karena Tampan"

Kompas.com - 28/06/2015, 16:44 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Putra mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, disebut-sebut bakal meramaikan Pilpres 2019 mendatang. Tommy diyakini akan sepopuler Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena Tommy memiliki satu hal yang juga dimiliki SBY, yakni ketampanan.

"Penampilan itu perlu, SBY menjadi populer salah satunya juga karena penampilan dan ketampanannya. Masyarakat memiliki anggapan, kesempurnaan fisik menjadi salah satu syarat seorang pemimpin," kata Ketua Umum DPP Ormas Perisai Swara Rakyat Indonesia (Parsindo) Yusuf Rizal di Surabaya, Minggu (28/6/2015).

Dia yakin, jika nanti foto Tommy dipampang menjadi salah satu calon presiden, maka sosok itu akan banyak menyita perhatian publik, khususnya perempuan. "Jika sudah ada fotonya, silakan tanya siapa yang pantas menjadi presiden, Tommy? Jawabnya pasti yes," kata Yusuf.

Meskipun Tommy sekarang tidak memiliki istri, Yusuf mengaku tidak khawatir bahwa Tommy akan bernasib sama seperti mantan calon presiden Prabowo Subianto. "Itu urusan gampang, sama yang dulu juga masih bisa, toh sekarang membesarkan anak juga sama-sama," ujar Yusuf. 

Dia pun mengakui bahwa persepsi Tommy tidak bisa dipisahkan sebagai putra penguasa Orde Baru, yang kekuasaannya digulingkan akibat kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Namun, Yusuf mengaku yakin bahwa Orde Baru juga membawa banyak kebaikan bagi bangsa Indonesia.

Yusuf pun menegaskan, melalui ormas yang dipimpinnya, dia akan terus bergerak menghimpun dukungan dan menyosialisasikan figur Tommy Soeharto kepada publik. "Agar publik mengetahui siapa sebenarnya sosok Tommy Soeharto," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com