Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur Gratifikasi KPK Ikut Mendaftar Seleksi Calon Pimpinan

Kompas.com - 26/06/2015, 19:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Gratifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi Giri Suprapdiono mendaftarkan diri menjadi calon pimpinan KPK. Giri memutuskan mengikuti seleksi tersebut agar harapan masyarakat terhadap KPK tidak pupus. (Baca: Pimpinan Dukung Johan Budi Daftar Capim KPK)

"Ingin menjaga harapan rakyat agar tidak pupus dalam pemberantasan korupsi," ujar Giri, Jumat (26/6/2015).

Menurut Giri, sepuluh tahun pengalamannya bekerja di KPK membuatnya memahami seluk beluk KPK, termasuk solusi dan strategi menghadapi persoalan di lembaga tersebut. Selain itu, ia mengaku mendapatkan dorongan sejumlah pihak sehingga memantapkan niatnya maju menjadi Pimpinan KPK.

"Pengalaman lembaga antikorupsi yang hebat dari luar negeri, pimpinannya berasal dari dalam lembaga tersebut, seperti ICAC Hongkong, MACC Malaysia, CPIB Singapura, dan lain-lain," kata Giri.

Namun, Giri belum mau mengungkap pembenahan apa yang akan dilakukannya jika terpilih menjadi Pimpinan KPK. Ia mengatakan, semua rencana tersebut tertera dalam makalah yang dibuatnya.

"Tidak perlu saya buka sekarang. Secara keseluruhan yang dilakukan KPK sudah hebat, butuh penguatan di beberapa sisi," kata Giri.

Johan juga maju

Selain Giri, pimpinan sementara KPK Johan Budi juga telah menyatakan kesediaannya maju sebagai calon Pimpinan KPK. Di antara lima pimpinan KPK saat ini, hanya Johan yang akan mendaftar sebagai calon Pimpinan KPK. Johan mengaku ingin mengembalikan marwah KPK. (Baca: Johan Budi Daftar Capim KPK Setelah Dapat Restu Ibu)

Ketua sementara KPK Taufiequrachman Ruki mengaku tidak akan maju lagi sebagai pimpinan KPK. Ruki mengatakan, dia tidak lagi berambisi menjadi sosok yang penting bagi bangsa, termasuk pimpinan KPK. Lagi pula, kata dia, usianya yang menginjak 69 tahun, tidak lagi muda untuk memimpin KPK. (Baca: Terlalu Tua, Ruki Tak Berminat Kembali Jadi Pimpinan KPK)

Adnan Pandu Praja juga mengaku tidak akan mengikuti seleksi calon Pimpinan KPK periode berikutnya. Menurut dia, masih banyak orang hebat yang mampu menggantikannya memimpin KPK. (Baca: Tak Mau Daftar Capim KPK, Adnan Pandu Merasa Banyak yang Lebih Hebat Darinya)

Wakil Ketua KPK Zulkarnain juga bersikap sama. Ia berharap orang-orang yang mendaftar seleksi memiliki niat penuh untuk memberantas korupsi.

Ada pun Indriyanto mengaku akan kembali menjadi akademisi setelah masa tugasnya di KPK habis pada Desember 2015.

Setelah tahap pendaftaran, Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan masukan atas nama-nama pendaftar pada 27 Juni-26 Juli 2015. Pansel akan menyeleksi dengan tes pembuatan makalah hingga tes wawancara.

Sebanyak delapan nama akan dipilih dari calon-calon itu sebelum diserahkan kepada Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus 2015. Presiden akan meneruskan nama-nama itu ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Nasional
Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Nasional
Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Nasional
Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Nasional
Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Nasional
Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Nasional
Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Nasional
Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Nasional
Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Nasional
Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Nasional
Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Nasional
Muhadjir: Pelaku Judi 'Online' Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Muhadjir: Pelaku Judi "Online" Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Nasional
Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Nasional
Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com