Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto: Presiden Tak Usah Bersepakat dengan Siapa Pun soal "Reshuffle"

Kompas.com - 22/06/2015, 22:18 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto menilai, kewenangan melakukan reshuffle atau perombakan kabinet merupakan hak presiden. Sebagai kepala pemerintahan, menurut dia, presiden tak perlu bersepakat terlebih dahulu dengan siapa pun untuk memutuskan reshuffle, termasuk dengan partai koalisi pendukungnya.

"Ada kesepakatan bagaimana? Presiden enggak usah bersepakat dengan siapa pun untuk reshuffle," kata Wiranto, seusai mengikuti buka puasa bersama di rumah dinas Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan di Jakarta, Senin (22/6/2015).

Buka puasa tersebut dihadiri Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, sejumlah menteri Kabinet Kerja, serta pimpinan lembaga tinggi negara lainnya. Hadir pula para petinggi partai dari Koalisi Indonesia Hebat mau pun Koalisi Merah Putih.

Menurut Wiranto, dalam buka puasa tersebut tidak ada pembahasan mengenai reshuffle kabinet. Ia berjanji Hanura akan tetap berada dalam gerbong pendukung pemerintah meski pun ada menterinya yang dicopot.

"Saya umpama enggak bisa (berbuat apa-apa), hanya Presiden yang bisa. Kita serahkan Presiden untuk berikan penilaian, buat satu pertimbangan dan keputusan, kita dukung," kata dia.

Mengenai buka bersama yang juga dihadiri petinggi partai Koalisi Merah Putih, Wiranto menilai, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada jarak antara KMP dengan Koalisi Indonesia Hebat. Silaturahim antara KMP dan KIH ini, menurut dia, patut dipuji.

Wiranto juga menyampaikan bahwa dalam pertemuan buka puasa itu tidak ada pembicaraan mengenai peta kekuatan politik.

"Tidak dibicarakan soal gabung menggabung. Jauh dari masalah politik lah. Kita mendengarkan kotbah juga masalah kebaikan, masalah silahturahim di antara kita, yang penting kita lihat beda parpol, beda koalisi antara legislatif eksekutif, tetap ada satu kebersamaan dan keakraban yang patut kita puji," tutur dia.

Sinyal reshuffle semakin kuat setelah Presiden Joko Widodo mengevaluasi para menteri. Presiden meminta para menteri mengirimkan laporan program kerja yang telah dilaksanakan serta program kerja masing-masing kementerian ke depannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com