Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta Raskin Meningkat Jadi 18,3 Juta Orang

Kompas.com - 22/06/2015, 17:59 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Jumlah peserta beras miskin (raskin) meningkat lantaran adanya ketidakcermatan data penerima bantuan raskin oleh pemerintah. Data pada tahun 2011, penerima program raskin mencapai 15,5 juta orang dan kini menjadi 18,3 juta orang.

"Sekarang kita komunikasikan dengan daerah bahwa pendekatannya bukan lagi rumah tangga, tapi keluarga. Karena dalam satu rumah biasanya ada lebih dari satu keluarga," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/6/2015).

Khofifah mengaku, pemerintah sudah melakukan proses verifikasi dan validasi data kembali sehingga jumlah peserta raskin bertambah menjadi 18,3 juta orang. Jumlah itu nantinya akan masuk dalam program raskin tahun 2016.

Menurut Khofifah, setiap keluarga mendapat bantuan beras sebanyak 15 kilogram. Sementara untuk harga tebusnya Rp 1.600 per kilogram.

Khofifah mengungkapkan, dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo hari ini, Presiden menyoroti soal ketepatan waktu distribusi raskin.

Selama ini distribusi raskin selalu terkendala dengan kondisi alam suatu wilayah. Sehingga, pemerintah memutuskan pemerintah daerah harus berkontribusi.

"Nanti seharusnya ada sharing budgeting dari APBD," ucap Khofifah.

Kualitas buruk

Hal lainnya yang juga akan diperbaiki pemerintah adalah soal kualitas beras raskin. Presiden Jokowi menyinggung soal beras raskin yang berkutu dan berwarna hitam. Menurut Khofifah, hal itu terjadi karena ketidakberesan penerapan prinsip First In First Out.

Badan Urusan Logistik, kata dia, selalu membeli beras dengan kualitas medium. Namun, apabila disimpan satu tahun, warna beras memang suka berubah. Berdasarkan data Bulog, setidaknya ada 400.000 ton beras yang tidak layak dan harus dihanguskan.

"Oleh karena itu managemen FiFo, first in first out, ini yang sekarang yang diharapkan bisa disosialisasikan ke seluruh management gudang divre dan sub Divre Bulog," ujar Khofifah.

Dia memastikan bahwa cadangan beras Bulog aman hingga bulan Oktober 2015, sehingga masyarakat tak perlu khawatir harga beras kembali melonjak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com