Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Belum Bersikap soal Usulan Dana Aspirasi untuk DPR

Kompas.com - 16/06/2015, 14:55 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah belum akan memberikan jawaban atas wacana alokasi dana aspirasi untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pemerintah baru akan bersikap apabila sudah ada proposal resmi yang diajukan DPR untuk dimasukkan ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016.

"Kami belum terima proposal resminya, jadi kami belum bisa kasih pendapat. Yang penting buat kami, apa pun itu semua usulan harus sudah ada mekanisme yang sudah ada," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di Istana Kepresidenan, Senin (15/6/2015).

Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil juga tak mau berkomentar saat ditanyakan relevansi dana aspirasi yang ditujukan untuk pembangunan di daerah pemilihan dengan alokasi dana infrastruktur yang sudah ada.

"Enggak bisa komentar itu, urusan politiknya tanya ke Menkoplhukam deh," ucap Sofyan.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Menurut dia, hingga saat ini, Presiden Joko Widodo belum pernah menyinggung soal isu dana aspirasi itu lantaran belum adanya usulan resmi dari DPR. "Kami baru akan berkomentar kalau sudah ada usulan resmi," ujar Andi.

Andi menjelaskan, DPR memang berhak mengajukan usulan anggaran kepada pemerintah. Usulan itu nantinya akan dibahas bersama di pemerintah untuk disetujui atau ditolak.

DPR mengemukakan wacana usulan dana aspirasi bagi setiap anggota dewan sebesar Rp 20 miliar. Dana itu ditujukan untuk mengajukan proposal pembangunan dari masyarakat kepada pemerintah sebagai eksekutornya. Namun, dana aspirasi itu banyak dikecam lantaran DPR tidak menunjukkan kinerja yang baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Akan Tentukan Lagi Status Anwar Usman dalam Penanganan Sengketa Pileg

MK Akan Tentukan Lagi Status Anwar Usman dalam Penanganan Sengketa Pileg

Nasional
Sidang Putusan Praperadilan Panji Gumilang Digelar Hari Ini

Sidang Putusan Praperadilan Panji Gumilang Digelar Hari Ini

Nasional
Mati Suri Calon Nonpartai di Pilkada: Jadwal Tak Bersahabat, Syaratnya Rumit Pula

Mati Suri Calon Nonpartai di Pilkada: Jadwal Tak Bersahabat, Syaratnya Rumit Pula

Nasional
Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesori Mobil

Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesori Mobil

Nasional
PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

Nasional
SYL Mengaku Tak Pernah Dengar Kementan Bayar untuk Dapat Opini WTP BPK

SYL Mengaku Tak Pernah Dengar Kementan Bayar untuk Dapat Opini WTP BPK

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Nasional
Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Nasional
Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Curhat' Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

[POPULER NASIONAL] "Curhat" Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

Nasional
Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com