Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla: Titip-menitip Jabatan Tak Berarti Salah

Kompas.com - 10/06/2015, 14:27 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla berpendapat bahwa titip-menitip dalam penentuan jabatan di pemerintahan tidak bisa dihindari. Ia menganggap hal itu bukan suatu hal yang salah asalkan orang yang dititipkan memang memiliki kemampuan.

"Namanya titip-menitip tidak bisa dihindari. Titip-menitip itu tidak berarti salah. Kalau menitip yang baik masa salah?" kata Kalla saat membuka rapat koordinasi nasional aparatur sipil negara di Jakarta, Rabu (10/6/2015).

Kalla mengakui bahwa pengisian jabatan pucuk pimpinan pemerintahan tidak bisa hanya ditentukan melalui ujian. Rekam jejak calon yang akan mengisi posisi tersebut juga perlu dipertimbangkan.

"Karena juga kalau semua ditentukan oleh ujian, yang paling banyak membaca yang lulus. Tapi, kalau ditentukan juga pengalaman, track record, maka tentu pegawai naik pangkat itu kan yang penting pengalaman track record," kata Kalla.

Kendati demikian, ia pun berharap agar pengisian posisi puncak dalam pemerintahan tidak hanya berdasarkan koneksi. Budaya ini tidak menciptakan persaingan yang sehat di antara PNS.

"Memang ada suatu hal, orang yang baik itu jarang melamar karena takut gagal, takut salah. Karena itu, CEO itu dicari, enggak ada yang melamar, yang berbaik itu dilamar," ujar dia.

Dalam kesempatan ini, Kalla mengingatkan bahwa PNS bertugas dalam mengimplementasikan kebijakan. Sebaik apa pun kebijakan yang diputuskan, hasilnya tidak akan baik jika para PNS tidak mengimplementasikannya dengan baik. Oleh karena itu, ia meminta agar kemampuan PNS dalam melaksanakan kebijakan bisa ditingkatkan.

"Apa pun baiknya kebijakan yang ditimbulkan, berapa pun undang-undang yang dilaksanakan, berapa pun PP (peraturan pemerintah) yang diterbitkan, kepmen (keputusan menteri), pergub (peraturan gubernur), keputusan bupati yang dibuat, pada akhirnya adalah pelaksanaannya dilaksanakan oleh Saudara-saudara sekalian," kata dia.

Kalla menyadari bahwa kasus-kasus hukum yang menjerat PNS membuat para PNS khawatir dalam melaksanakan kebijakan. Oleh karena itu, ia mengingatkan para PNS untuk mengambil tindakan sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Tentu kalau sesuai aturan yang jelas, tidak akan menimbulkan masalah pada kemudian hari. Perlu keberanian mengambil tindakan walaupun diketahui setiap pemimpin itu ada risiko dan tanggung jawab," kata Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com