Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oegroseno Nilai Revisi KUHAP Mampu Cegah Kriminalisasi oleh Penegak Hukum

Kompas.com - 15/05/2015, 18:14 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal (Purn) Oegroseno menilai bahwa revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) merupakan salah satu cara mencegah terjadinya kriminalisasi yang dilakukan penegak hukum. Hal itu dapat terwujud jika pemerintah memiliki kepedulian dalam menjunjung hukum dan keadilan.

"KUHAP sudah bagus, tapi sistem peradilan acara pidana tetap harus diperbaiki," ujar Oegroseno, dalam diskusi hukum di Sekretariat YLBHI, Jakarta, Jumat (15/5/2015).

Menurut Oegroseno, kebutuhan perbaikan dalam sistem penegakan hukum meliputi tahap awal penyelidikan hingga saat seorang tersangka menjalani persidangan. Beberapa hal yang sering dipermasalahkan misalnya terkait penggeledahan dan penangkapan, yang diatur harus disertai persetujuan hakim.

Ia membantah jika perbaikan hukum acara pidana tersebut bakal mempersulit penegak hukum dalam menjalankan tugasnya. Menurut dia, hal itu akan memberikan rasa keadilan, dan  menjadi tanggung jawab penegak hukum sesuai dengan profesinya.

"Penegak hukum jangan menghindari kesulitan. Jangan maunya cari kemudahan saja," kata anggota Tim Sembilan, yang dibentuk Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan persoalan antara KPK dengan Polri tersebut.

Lebih lanjut, menurut Oegroseno, dibutuhkan kemauan dari pemerintah untuk segera melakukan revisi KUHAP. Ia berkeyakinan bahwa program revolusi mental yang digagas Presiden Joko Widodo akan mengedepankan perbaikan dalam bidang hukum, yang salah satunya terkait hukum acara pidana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com