Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kongres Demokrat Tandingan Diyakini Tak Akan Mampu Hadang SBY

Kompas.com - 11/05/2015, 16:17 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ancaman Kaukus Penyelamat Partai Demokrat (KPPD) yang akan membuat kongres tandingan tidak akan mampu mengadang keterpilihan Susilo Bambang Yudhoyono untuk kembali maju sebagai ketua umum Partai Demokrat.

Pengamat politik dari Pol-tracking Institute Hanta Yudha berpendapat, pengaruh SBY di internal partai sangat sulit ditaklukan.

"Kekuatan SBY cukup kokoh, agak sulit diadang karena ketokohannya dan juga pengaruhnya belum ada yang bisa menandingi," ujar Hanta saat dihubungi, Senin (11/5/2015).

Dia menjelaskan, protes dari luar kelompok SBY hanya akan memunculkan suara ketidakpuasan secara terbuka. Namun, tak akan mungkin menggagalkan upaya SBY menjadi ketua umum kembali. Terlebih lagi, jika mekanisme pemilihan dalam kongres yang disepakati adalah aklamasi.

"Kecuali jika SBY memutuskan tidak akan maju, ini baru menarik," ujar dia. (baca: SBY Berharap Kongres IV Demokrat Berjalan Demokratis)

Hanta menambahkan, kekuatan SBY di internal partai diperkirakan tak akan mampu ditandingi Gede Pasek Suardika yang berniat merebut posisi yang sama. Sementara Marzuki Alie, lanjut Hanta, kemungkinan tidak maju sebagai calon ketua umum karena menyadari hitungan realistis tidak akan mampu unggul dari SBY.

"Tidak majunya Marzuki juga bisa jadi karena ada pembicaraan, ada kompromi, ada deal dan negosiasi politik antaera SBY dan Marzuki Alie," imbuh Hanta.

Sebelumnya, KPPD mengancam akan menggelar kongres tandingan sebagai reaksi atas pengabaian protes dari sejumlah dewan pimpinan cabang yang pimpinannya diberhentikan oleh pusat. (baca: Kaukus Penyelamat Demokrat Ancam Gelar Kongres Tandingan)

KPPD memprotes kebijakan Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan yang memberhentikan pengurus DPC menjelang kongres. Keputusan ini dinilai sewenang-wenang dan tidak sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com