Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Zulkifli Hasan Ajak Siswa Pesantren Sumatera Barat untuk Tak Minder

Kompas.com - 11/05/2015, 10:24 WIB
advertorial

Penulis


Di depan 300 siswa pesantren, Ketua MPR Zulkifli Hasan menggaungkan semangat untuk tidak merasa minder dengan pelajar-pelajar lain yang menempuh pendidikan di sekolah umum. Meskipun kadang siswa pesantren di Indonesia tidak bisa menikmati fasilitas layaknya siswa di sekolah umum lantaran minimnya pendanaan bagi pendidikan Islam, siswa pesantren punya potensi dan kesempatan yang sama dengan siswa-siswa sekolah lainnya.

Zulkifli yang pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Sekretaris Jenderal partai politik, sampai kini memegang tugas sebagai Ketua MPR mengaku pernah menempuh Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) dan Madrasah Tsanawiyah di kampung halamannya, Lampung. Dari latar belakang pendidikannya itu ia pun memotivasi para siswa pesantren untuk dapat meraih cita-cita profesi, salah satunya sebagai Ketua MPR.

"Jadi anak-anakku sekalian, jangan minder sama sekolah-sekolah umum. Kita bisa lebih dari sekolah-sekolah umum," tutur Zulkifli di Gedung Pustaka Proklamator Bung Hatta, Bukittinggi, Sumatera Barat, Sabtu (9/5/2015).

Hal tersebut dikemukakan Zulkifli saat membuka seminar nasional untuk memperingati milad Persatuan Tarbiyah Islamiyah ke-87 tahun. Seminar yang juga diselenggarakan di Perpustakaan Bung Hatta itu mengangkat tema "Peningkatan Pendidikan Umat dalam Pembentukan Karakter Bangsa Menghadapi ASEAN Community 2015." Persatuan Tarbiyah Islamiyah merupakan organisasi keagamaan berskala nasional yang mengedepankan pendidikan. Organisasi yang didirikan 5 Mei 1928 ini mempunyai Madrasah yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Menurut Zulkifli, pendidikan merupakan hal penting dalam kemajuan negeri. Indonesia punya potensi alam yang melimpah. Sayangnya, sumber daya manusianya belum mampu memanfaatkannya secara optimal. Imbasnya, kini Indonesia kalah kaya dibandingkan negara-negara yang minim sumber daya alamnya.
"Indonesia belum maju, kuncinya di sumber daya manusia, orangnya. Orang itu kaitannya ke pendidikan," kata ia. Zulkifli pun bersyukur kegiatan dan gerakan Persatuan Tarbiyah Islamiyah berfokus pada pendidikan.

Ketua Persatuan Tarbiyah Islamiyah Sumatera Barat Boy Lestari mengungkapkan adanya kesedihan yang ia rasakan terkait dana untuk pendidikan Islam. "Yang kami sedihkan 20 persen dana APBN untuk pendidikan, tetapi untuk pesantren itu 0 persen," kata ia. Maka, ia pun menyampaikan keinginan organisasinya untuk lebih memerhatikan pendidikan Islam kepada pimpinan MPR yang hadir.

Lewat seminar ini, urgensi pengembangan pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan berbasis agama Islam, dapat dilaksanakan. Zulkifli berharap seminar ini menghasilkan hal baik bagi dunia pendidikan Islam, salah satunya kepercayaan diri para siswa untuk dapat menjadi sumber daya manusia berkualitas dan kompeten.

Zulkifli pun membagi pengalaman perjuangannya dalam menempuh pendidikan hingga bisa bekerja untuk negeri. Pengalaman itu menjadi tolak ukur untuk memotivasi siswa pesantren masa kini. "Kampung saya... jalanannya saja tanah. Apalagi anak-anakku sekalian yang bisa sekolah dengan fasilitas baik. Jadi, majulah Tarbiyah," ucap ia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com