Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olahraga Bersama TNI AU, Puan Singgung Revolusi Mental

Kompas.com - 10/05/2015, 13:15 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani berharap Pusat Operasi Pertahanan Udara Nasional (Popunas) TNI AU melakukan pemantauan dan menjaga seluruh wilayah udara Indonesia.

Hal ini dikatakan Puan Maharani disela-sela olahraga bersama Mendikbud Anies Baswedan, Menristekdikti M. Natsir, KASAU Marsekal Agus Supriatna, Para Rektor, dan Pimpinan Perguruan Tinggi se-DKI Jakarta serta jajaran TNI AU dalam acara olahraga bersama TNI AU di Lapangan Lapda Prakarsa Nirwikara Kohanudnas, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (9/5/2015).

"Saya berharap agar SDM khususnya di TNI AU bisa lebih maju dan selaras dengan semangat revolusi mental yaitu bagaimana integritas, etos kerja dan gotong royong juga bergaung di TNI AU," kata Puan, dalam keterangan persnya, Minggu.

Acara dimulai dengan senam bersama dan dilanjutkan jalan santai. Pada akhir acara itu, Puan pun mencoba menembak di lapangan tembak Komplek Halim Perdanakusuma.

"Popunas diharapkan dapat mendeteksi sejak awal kemungkinan gangguan ancaman dan gangguan di wilayah udara Indonesia," tambah Puan.

Puan menilai, pangkalan udara Halim mempunyai tempat yang bagus dan armada pesawat yang banyak. Semua ini, kata dia, harus bermanfaat bagi negara dan melindungi segenap rakyat Indonesia.

"Jadikan TNI AU sebagai kebanggaan bangsa Indonesia dalam menjaga kedaulatan negara," kata Puan.

Politisi PDI-P ini juga berharap pemerintah mempunyai ekolah penerbang yang disinergikan dengan SDM lokal. "Supaya mempunya penerbang-penerbang yang handal untuk menjaga wilayah negara Indonesia yang begitu luas," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com