Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ada Nilai Positif dalam Diri Setiap Warga Binaan di Lapas..."

Kompas.com - 06/05/2015, 21:27 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski telah bebas, tak jarang warga binaan dikucilkan oleh masyarakat. Kasus kejahatan yang menyebabkan mereka harus dijebloskan ke dalam penjara dianggap menimbulkan citra negatif yang melekat.

Padahal, banyak nilai positif yang dimiliki warga binaan itu, namun jarang terpublikasi. Salah satunya di bidang seni. Hal itu diungkap istri mantan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Evy Amir Syamsuddin saat peluncuran buku karyanya berjudul Voicing The Voiceless di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (6/5/2015).

Buku tersebut menceritakan sisi lain kehidupan warga binaan di dalam penjara. "Di balik sisi kelam, mereka memiliki sisi kehidupan lain yang positif. Inilah yang ingin kita dorong," kata Evy.

Dalam peluncuran buku itu hadir mantan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham Handoyo Sudrajat, plt Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham Ma'mun, dan mantan warga binaan kasus narkoba asal Yogyakarta, Angki.

Evy bercerita, bukunya tersebut tercipta atas inspirasi dari sejumlah warga binaan yang ia temui saat mendampingi Amir kala meninjau sejumlah lapas di Tanah Air. Tak hanya napi kasus narkoba, inspirasi itu juga ia peroleh ketika mengunjungi lapas umum atau lapas khusus perempuan dan anak.

"Setelah saya melihat secara langsung bagaimana petugas lapas berupaya meningkatkan kreativitas mereka, saya pun tertantang untuk terlibat langsung," ujarnya.

Kreativitas lapas mendunia

Menjadi warga binaan merupakan hal yang berat bagi Angki. Pria yang kini berprofesi sebagai seniman itu ditangkap petugas pada 12 Desember 2012 lalu lantaran kedapatan mengisap ganja.

"Saat saya masuk, penyesuaian berat terutama di keluarga. Tapi saya menemui kebenaran ketika berada di dalam lapas. Saya menemukan arti kesempurnaan ada di depan saya," tuturnya.

Angki adalah lulusan Lapas Narkotika Kelas II A Yogyakarta. Kurang lebih satu tahun dirinya mendekam di tempat itu untuk menjalani proses rehabilitasi. Ketika menjadi warga binaan, dirinya diberi kesempatan dan kepercayaan untuk membangun pusat kreativitas bersama warga binaan lainnya.

Semula, jumlah warga binaan yang bergabung bersamanya hanya tiga orang. Seiring berjalannya waktu, ketika sejumlah diskusi dan kegiatan digelar, jumlah pengikut Angki bertambah menjadi 30 orang hingga ia keluar penjara.

"Di dalam (penjara) saya punya studio, punya kantor kecil. Saya rasakan kedisiplininan sangat penting soal waktu. Saya benar-benar merasakan bekerja ala orang kantoran yang masuk jam 08.00 pagi," ujarnya.

Setelah program berjalan dan berbagai karya seni diciptakan, ia mendapat kesempatan untuk berkenalan dengan salah seorang seniman asal Jepang. Seniman itu kagum dengan kegigihan dan hasil karyanya. Sehingga, ia berjanji akan membawa Angki dan kawan-kawannya ke Jepang untuk memamerkan hasil karyanya di salah satu pusat seni di negeri asal Sumo itu berasal.

"Alhamdullilah, hasil karya kami benar-benar dihargai. Sekarang kami yang telah lulus menjadi volunteer untuk mengembangkan Yayasan Second Chance yang bertugas untuk mengembangkan potensi warga binaan," ujar dia.

Kurang dihargai

Amir Syamsuddin menyadari bahwa menjadi warga binaan bukanlah hal yang mudah. Terlebih perhatian pemerintah yang minim pada sektor pembinaan. Padahal, menurut dia, dengan pembinaan yang baik warga binaan dapat menghasilkan nilai-nilai positif.

"Saya ambil contoh di Singapura, di bandara di sana itu ada salah satu sudutnya yang memasarkan hasil kreativitas warga binaan. Nah di sini belum ada," ujarnya.

Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat itu berharap, agar ke depan pemerintah dapat meningkatkan perhatiannya kepada warga binaan. Hal tersebut diperlukan untuk mengembalikan nilai-nilai pemasyarakatan yang ada selama ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com