Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu: Opini Publik Tentukan Keberhasilan Diplomasi

Kompas.com - 05/05/2015, 03:41 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Opini publik menentukan keberhasilan diplomasi terkait isu perlindungan warga negara Indonesia, kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal.

"Oleh karena itu, diplomat harus berhitung secara cermat dan matang terhadap segala sesuatu yang mungkin akan terjadi setelah suatu isu yang dinegosiasikan dilemparkan pada publik," katanya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (4/5/2015).

Pada seminar "Peran Media Dalam Membentuk Opini Publik", ia mengatakan, keberhasilan dalam berdiplomasi itu terkait bagaimana diplomat berurusan dengan media, baik ketika ada kasus maupun tidak ada kasus.

"Dalam kondisi apa pun, seorang diplomat harus tetap memiliki interaksi dengan media karena media menjadi bagian penting dalam proses diplomasi yang dilakukan seorang diplomat," katanya.

Menurut dia, jika diplomat tidak melakukan interaksi dengan media, maka dia akan mengalami kesulitan, terutama saat ada isu-isu yang datangnya bukan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

"Isu yang bukan datang dari Kemenlu itu terkadang membuat kami dan para diplomat kesulitan meredam isu yang tidak diinginkan. Selain itu, isu yang menyebar tersebut juga bisa mempengaruhi opini publik," katanya.

Ia mengatakan, jika isu yang datang itu bukan isu yang diinginkan, secara otomatis pula, opini yang mengalir di kalangan masyarakat juga akan negatif dan berbeda dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Itulah mengapa diplomat harus memiliki hubungan baik dengan media. Jika tidak, maka akan terjadi suasana yang tidak menentu terhadap suatu isu yang sedang didiplomasikan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com