Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Kemanusiaan Tiba di Nepal, Indonesia Serahkan Bantuan secara Resmi

Kompas.com - 30/04/2015, 20:57 WIB
KATHMANDU, KOMPAS.com- Tim kemanusiaan dan evakuasi RI secara simbolis telah menyerahkan bantuan materi berupa peralatan medis, obat-obatan dan kebutuhan logistik kepada perwakilan militer Nepal di Bandara Tribhuvan, Kathmandu, Nepal, Kamis (30/4/2015).

Tim Indonesia yang diwakili oleh Direktur Tanggap Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Junjunan Tambunan didampingi Duta Besar RI untuk Bangladesh dan Nepal Iwan Wiranata-Atmadja, secara resmi memberikan bantuan kemanusiaan dengan total empat ton. Penyerahan bantuan ini juga dihadiri Konsul Kehormatan RI untuk Nepal Chandra Prasad Dhaka.

Bantuan tersebut berupa kebutuhan darurat pascabencana, seperti tenda pengungsi (1 unit), tenda posko (3 unit), genset (3 unit), selimut, obat-obatan, perlengkapan medis, makanan bayi, dan makanan siap saji.

Indonesia juga mengirim Tim Kemanusiaan yang terdiri dari 19 pekerja medis, yakni terdapat dua dokter umum, dua spesialis ortopedi, dua spesialis anestesi, satu spesialis bedah umum, satu apoteker, dan lainnya adalah perawat.

"Fokus bantuan medis ini berdasarkan permintaan dari otoritas Nepal," kata Junjunan Tambunan.

Tambunan menjelaskan kepada perwakilan militer Nepal bahwa tim Indonesia akan berada di Nepal selama maksimal tujuh hari dengan membawa dua misi utama, yakni memberikan bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi WNI yang berada di Nepal.

Tim evakuasi dijadwalkan kembali pada 5 Mei dengan membawa WNI yang berada di Nepal, sedangkan tim BNPB akan tetap berada di Nepal untuk meneruskan misi kemanusiaan.

Berdasarkan data Direktorat PWNI/BHI, saat ini tercatat 95 WNI berada di Nepal, terdiri atas 30 orang yang menetap dan 65 pengunjung.

Dari 65 WNI wisatawan tersebut, 42 orang telah dapat dan/atau sempat dihubungi dalam keadaan baik, 10 orang belum dapat dihubungi dan 13 orang sudah berada di luar Nepal. Sementara dari 30 WNI yang menetap di Nepal, 23 orang telah dapat dihubungi berada dalam keadaan baik dan 7 orang belum dapat dihubungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com