Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Merealisasikan Program Itu Butuh Waktu

Kompas.com - 27/04/2015, 21:50 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kembali berjanji akan segera merealisasikan  berbagai program unggulannya. Program Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan pembangunan Trans Sumatera akan direalisasikan dalam waktu dekat.

Jokowi mengatakan, ia memahami harapan masyarakat terhadap pemerintahannya. Di sisi lain, pemerintah juga memerlukan waktu untuk merancang dan merealisasikan program-program tersebut.

"Setelah pelantikan, harapan rakyat begitu tinggi sekali, tapi sebuah program menjadi riil itu juga butuh waktu," kata Jokowi, dalam acara silaturahim pers nasional, di Auditorium TVRI, Senayan, Jakarta, Senin (27/4/2015).

Ia mengaku mendapatkan pertanyaan dari masyarakat di berbagai daerah. Hampir semua menagih janji pemerintahannya yang sudah berjalan enam bulan ini.

"Saya sampaikan, saya dilantik Oktober, enggak bisa pakai anggaran. (Anggaran) diubah pertengahan Januari, untung mulus, di-dok oleh dewan," ujarnya.

Meski demikian, lanjut dia, pemerintah juga tidak dapat langsung menggunakan anggaran yang telah disetujui DPR. Ada prosedur yang harus dilalui, salah satunya harus melalui mekanisme lelang terkait pengadaan barang atau jasa untuk program tertentu.

"Proses lelang kurang lebih 2-3 bulan. Ini waktunya pelaksanaan, jadi nanti kalau ada yang nanya lagi mana KIS-nya? Mau minta berapa," kata dia.

Jokowi menyebutkan, KIP akan diberikan pada 84 juta penerima, sementara KIS disiapkan untuk 18 juta penerima.

"Sekarang mulai kita bagi, karena proses pembuatan kartu pakai lelang," ujar Jokowi.

Trans Sumatera

Mengenai pembangunan infrastruktur, Jokowi mengaku erus memantau persiapan dimulainya pembangunan. Tidak akan lama lagi proses pembangunan jalan tol Trans Sumatera akan direalisasikan.

"Lihat nanti, jalan tol Trans Sumatera dari Lampung sampai Aceh, Insya Allah dalam satu-dua hari ini kita mulai. Tol Solo-Kertosono saya kira Minggu ini juga mulai lagi. Perumahan, rusun, minggu ini mulai semuanya," kata Jokowi.

Pada kesempatan ini, Jokowi juga menyatakan tak takut popularitasnya menurun karena mengambil kebijakan yang tak populer. Baginya, kebijakan sepahit apa pun akan diambil jika dapat menjamin kebaikan di kemudian hari.

Ia mencontohkan, penghapusan subsidi BBM jenis premium. Kebijakan itu menuai kritik keras, akan tetapi, menurut Jokowi, Indonesia akan terbebas dari beban subsidi premium sekitar Rp 300 triliun setiap tahun.

"Perubahan membutuhkan pil pahit, kesabaran, pengorbanan. Tapi keyakinan itu memang harus kita miliki. Perlu loncatan keberanian, kalau itu diperlukan, akan saya putuskan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com