Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Korut Dijadwalkan Tiba di Bandara Soekarno-Hatta Hari Ini

Kompas.com - 20/04/2015, 11:27 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Tiga kepala negara yang akan menghadiri Konferensi Asia Afrika (KAA) dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (20/4/2015) siang hingga malam ini.

Para kepala negara tersebut adalah Presiden Korea Utara, Wakil Presiden Liberia, dan Perdana Menteri Palestina. "Presiden Korea Utara nanti pukul 12.40 WIB sampai di sini. Kalau dari Liberia dan Palestina, pukul 22.00 WIB," kata Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar CH Patopoi.

Patopoi menambahkan, kedatangan tamu negara peserta KAA masih akan berlangsung hingga Selasa (21/4/2015).

Segenap personel dari Polri maupun TNI sudah disiapkan untuk mengamankan kedatangan para kepala negara dan delegasi. Pengamanan dilakukan mulai dari ruang VIP hingga keberangkatan mereka menuju tempat penginapan di Jakarta.

Kasat Lantas Polres Bandara Soekarno-Hatta Zainal Azhab sebelumnya memaparkan, di Terminal 1, akan dibagi menjadi tiga jalur, yakni jalur 1, 2, dan 3.

Jalur 1 masih difungsikan seperti biasa, yakni sebagai tempat taksi-taksi menunggu dan mengangkut penumpang, sedangkan bus diarahkan ke jalur 2 atau area parkir. Jalur 3 berlaku bagi kendaraan pribadi. Sementara itu, jalur 2 merupakan jalur steril karena diperuntukkan bagi tamu negara peserta KAA.

Zainal menjelaskan, ada tiga tamu negara, yakni tingkat kepala negara seperti presiden, perdana menteri, dan raja, kemudian tingkat menteri, lalu tingkat delegasi atau perwakilan negara.

Jalur 2 berlaku bagi tamu negara setingkat kepala negara. "Jalur 2 benar-benar harus steril. Saat mereka datang, diarahkan ke VIP room dulu sampai semuanya berkumpul. Habis itu baru iring-iringan berangkat bersama dari Terminal 1 ke arah tol. Ini prioritas penuh, jadi tidak ada kendaraan yang boleh lewat," tutur Zainal.

Prioritas penuh yang dimaksud oleh Zainal berarti jalur dari Terminal 1 sampai tempat tujuan kepala negara di Jakarta tidak ada yang boleh lewat untuk sementara waktu. Karena itu, kemungkinan akan ada pemberhentian sementara mobil-mobil yang lewat jalan Tol Sedyatmo sampai iring-iringan mobil kepala negara berhasil lewat semua.

Kebijakan prioritas penuh hanya berlaku saat rombongan kepala negara melintas ke Jakarta. Untuk rombongan tingkat menteri dan delegasi, tetap dilakukan pengamanan, tetapi tidak sampai harus memberhentikan arus lalu lintas sementara waktu seperti yang diberlakukan pada tamu VIP kepala negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com