Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 2 Pekan, Desa-desa Harus Penuhi Syarat agar Dana Desa Cair

Kompas.com - 13/04/2015, 22:10 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah pusat memberikan tambahan waktu dua pekan untuk desa-desa menyelesaikan rencana kerja pemerintah (RKP) desa. Jika sudah, pemerintah siap mencairkan dana desa sebesar Rp 1 miliar per desa secara bertahap.

"Ke depan akan kita launching semua dana desa itu, dan desa-desa sudah siap. Ada yang kurang sedikit, kita kasih waktu tambahan dua minggu sesuai undang-undang," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (13/4/2015).

Untuk tahun ini, menurut Marwan, masing-masing desa akan memperoleh Rp 250 juta hingga Rp 280 juta. Hingga 2018 mendatang, ditargetkan setiap desa memperoleh Rp 1,4 miliar. Pemberian dana pembangunan desa ini tidak sembarangan, tetapi disesuaikan dengan jumlah penduduk, luas wilayah, dan hasil rapat musyawarah desa.

"Rapat itu misalnya menentukan irigasi desa, oke membuat irigasi, atau buat jalan desa. Juga BUMN desa, semua berdasarkan rapat musyawarah desa," kata Marwan.

Untuk teknis pencairannya, menurut dia, pemerintah akan menugaskan seorang pendamping untuk mengawasi tiga desa. Pengawasan juga dilakukan melalui inspektorat masing-masing kabupaten dan dari kementerian.

"Idealnya satu desa satu pendamping, tapi karena duitnya belum ada. Mudah-mudahn ke depan satu desa satu pendamping," ujar Marwan.

Ia juga menyampaikan alasan pemerintah fokus pada pembangunan desa di wilayah timur Indonesia. Di samping upaya pemerataan pembangunan, pembangunan desa di wilayah timur diharapkan bisa menciptakan keseimbangan dengan wilayah barat. Di samping itu, wilayah timur dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

"Salah satu pengembangan adalah lewat transmigrasi, karena di sana kan dibangun infrastrukturnya, lahan pertanian dan perkebunan," tutur Marwan.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini juga menekankan pentingnya harmonisasi antara pemerintah pusat dan daerah, terutama dalam penyediaan lahan pembangunan. "Karena pemda harus menyediakan itu meskipun Kementerian Agraria sudah diperintahkan Pak Presiden untuk menyediakan tanah 9 juta hektar dalam rangka pemenuhan transmigrasi di luar Jawa," sambung Marwan.

Wakil Presiden M Jusuf Kalla sebelumnya memastikan bahwa dana desa sebesar Rp 9,1 triliun akan cair pada akhir April setelah proses perubahan nomenklatur lembaga pemerintahan selesai di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Diakui Kalla, keterlambatan pencairan dana desa itu disebabkan oleh adanya perombakan susunan kelembagaan di Kabinet Kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com