Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sita Senjata dan Peluru dari Fasilitator ISIS yang Ditangkap di Petamburan

Kompas.com - 13/04/2015, 13:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - RR, yang ditangkap anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Petamburan, Jakarta Barat, Sabtu (11/4/2015), memiliki senjata beserta pelurunya. Barang-barang tersebut disita tim Densus 88 sebagai barang bukti.

"Ketika ditangkap, tim menemukan beberapa barang, yakni senjata air soft gun beserta pelurunya dan satu botol berisi peluru gotri," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Agus Rianto di kantornya, Senin (13/4/2015).

Selain senjata dan pelurunya, tim juga berhasil menyita barang-barang yang diduga kuat bisa menunjukan keterlibatan RR dengan ISIS di Indonesia, yakni ponsel dan satu bendel arsip/dokumen. Agus enggan menyebut isi ponsel atau dokumen.

Agus mengatakan, RR dan sejumlah barang pribadi yang disita dibawa ke Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok. Densus 88 hendak mendalami sejauh mana keterlibatan RR di ISIS. Densus 88 juga hendak mengungkap apakah ada lagi pihak lain yang membantu RR dalam menjalankan tugasnya.

"Berapa orang yang diberangkatkan, cara kerja dia bagaimana, siapa yang mengalirkan dana, itu semua akan kita dalami di proses pemeriksaan," ujar Agus.

RR (38) ditangkap anggota Densus 88 Antiteror di Hotel Santika, Petamburan, Jakarta Barat, Sabtu lalu. Pria kelahiran Bukittinggi, 9 Maret 1977, dan memiliki seorang istri dan dua orang anak, itu diduga memfasilitasi WNI yang hendak bergabung dengan ISIS berperang di Suriah. (Baca: Terduga ISIS Penyuplai WNI ke Suriah Ditangkap di Petamburan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com