Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Bercerita tentang Sakitnya Dikhianati...

Kompas.com - 09/04/2015, 13:46 WIB
Indra Akuntono

Penulis

SANUR, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkapkan sakitnya saat dikhianati secara politik. Hal itu disampaikan Megawati dalam acara pembukaan Kongres IV PDI-P di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Kamis (9/4/2015).

Megawati menuturkan, dia banyak melakukan perenungan yang didasarkan pada pengalaman selama puluhan tahun berkecimpung di dunia politik. Ia menyimpulkan, dalam berpolitik, kesabaran menjadi kunci utama menuju kesuksesan.

"Penting, sebagai insan politik partai untuk memiliki kesabaran revolusioner, berpegang teguh pada prinsip politik sebagai pengabdian," kata Megawati.

Kesabaran yang dimaksud, kata Megawati, adalah kesabaran untuk terus berjuang dan tidak menjadikan kemenangan serta kekuasaan sebagai segalanya. Megawati yakin jika kesabaran itu dijalankan oleh semua kadernya, PDI-P akan selalu menjadi partai besar di Indonesia.

"Kesabaran revolusioner bukan menunggu, tetapi terus berjuang maju. Politik bukan praktik menang-menangan untuk kekuasaan, itu yang membuat saya bertahan," ucap dia.

Megawati lalu menyampaikan pengalamannya yang pernah dikhianati secara politik. Ia tidak menyebut detail pengkhianatan dan pelaku yang dimaksud. Megawati hanya beryukur diberi kesabaran dan kekuatan melalui semuanya sampai akhirnya PDI-P meraih sukses ganda pada 2014 dengan memenangi pileg dan pilpres sekaligus.

"Padahal, banyak pengkhianatan. Saya berulang kali ditusuk dari belakang. Saya ingatkan, kalau ada yang belum bisa sabar revolusioner, belajar dulu bersabar daripada merusak apa yang sudah kita bangun dengan keringat dan air mata, lebih baik dipikir ulang," ujar Megawati.

Hadir dalam acara pembukaan Kongres IV PDI-P adalah ribuan peserta yang merupakan kader PDI-P dari seluruh wilayah di Indonesia. Hadir juga tamu kehormatan seperti Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta semua pimpinan partai politik Koalisi Indonesia Hebat dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Dalam kongres ini, Megawati akan kembali dikukuhkan sebagai Ketua Umum PDI-P untuk periode 2015-2020. Setelah mendapat mandataris kongres, Megawati memiliki kewenangan untuk menyusun struktur kepengurusan partainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemensos: Banyak Lansia di Aceh Utara Masih Takut Operasi Katarak

Kemensos: Banyak Lansia di Aceh Utara Masih Takut Operasi Katarak

Nasional
Sampaikan Nota Pembelaan, Achsanul Qosasi Pamer Dapat Penghargaan Bintang Jasa Utama

Sampaikan Nota Pembelaan, Achsanul Qosasi Pamer Dapat Penghargaan Bintang Jasa Utama

Nasional
Bacakan Pledoi, Achsanul Qosasi Klaim Berperan Kembalikan Hotel Sultan dan TMII ke Negara

Bacakan Pledoi, Achsanul Qosasi Klaim Berperan Kembalikan Hotel Sultan dan TMII ke Negara

Nasional
Ketua KPK Perintahkan Segera Nyatakan Banding Putusan Sela Kasus Gazalba

Ketua KPK Perintahkan Segera Nyatakan Banding Putusan Sela Kasus Gazalba

Nasional
Nasdem Siapkan Sejumlah Nama untuk Pilkada Jabar, Ada Muhammad Farhan dan Saan Mustopa

Nasdem Siapkan Sejumlah Nama untuk Pilkada Jabar, Ada Muhammad Farhan dan Saan Mustopa

Nasional
Kemensos Bantu 392 Lansia Operasi Katarak Gratis di Aceh Utara

Kemensos Bantu 392 Lansia Operasi Katarak Gratis di Aceh Utara

Nasional
Anggota DPR Sebut Tak Ada soal Dwifungsi TNI dalam RUU TNI

Anggota DPR Sebut Tak Ada soal Dwifungsi TNI dalam RUU TNI

Nasional
Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Harap PKB Tetap Kontrol Kinerja Eksekutif-Legislatif

Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Harap PKB Tetap Kontrol Kinerja Eksekutif-Legislatif

Nasional
KPK Cegah 2 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus di PGN

KPK Cegah 2 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus di PGN

Nasional
DKPP Lantik 21 Tim Pemeriksa Daerah PAW dari 10 Provinsi

DKPP Lantik 21 Tim Pemeriksa Daerah PAW dari 10 Provinsi

Nasional
Ahmad Sahroni dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Saksi di Sidang SYL Besok

Ahmad Sahroni dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Saksi di Sidang SYL Besok

Nasional
Pertamina Bersama Komisi VII DPR Dukung Peningkatan Lifting Migas Nasional

Pertamina Bersama Komisi VII DPR Dukung Peningkatan Lifting Migas Nasional

Nasional
KPK Nyatakan Hakim Agung Gazalba Bisa Disebut Terdakwa atau Tersangka

KPK Nyatakan Hakim Agung Gazalba Bisa Disebut Terdakwa atau Tersangka

Nasional
Gelar Rapat Persiapan Terakhir, Timwas Haji DPR RI Pastikan Program Pengawasan Berjalan Lancar

Gelar Rapat Persiapan Terakhir, Timwas Haji DPR RI Pastikan Program Pengawasan Berjalan Lancar

Nasional
Kemenhan Tukar Data Intelijen dengan Negara-negara ASEAN untuk Tanggulangi Terorisme

Kemenhan Tukar Data Intelijen dengan Negara-negara ASEAN untuk Tanggulangi Terorisme

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com