Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Khawatir Konflik Yaman Ganggu Ibadah Haji WNI

Kompas.com - 07/04/2015, 10:26 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Konflik yang pecah di Yaman dikhawatirkan akan berimbas buruk pada Indonesia. Terlebih lagi, Indonesia berkepentingan terkait pelaksanaan ibadah haji bagi warganya.

"Konflik Yaman, kita amat sangat prihatin, ikut bersedih dan merasakan. Bagaimana peperangan mengorbankan banyak hal, termasuk sisi kemanusiaan. Konflik jangan sampai mengganggu kegiatan penyelenggaran ibadah haji," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Semarang, Senin (6/4/2015) kemarin.

Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Jamil mengatakan, konflik haji bisa saja berpotensi menggangu proses pelaksanaan haji tahun 2015 ini. "Saudi itu kan tempat ibadah seluruh dunia. Rasa memiliki umat Islam terhadap Saudi itu tinggi karena tempat suci itu. Di Yaman, saya rasa ada memiliki tanah suci," kata Jamil.

Pada 2015 ini, kata Jamil, Indonesia telah mendapatkan jatah kuota pemberangkatan haji bagi warganya sebanyak 168.800. Pemerintah sudah mengusulkan penambahan kuota, tetapi permintaan belum disetujui karena Pemerintah Arab Saudi sedang melakukan renovasi besar-besaran di Masjidil Haram.

Saat ini, koalisi negara Arab yang dipimpin Arab Saudi melakukan serangkaian serangan udara terhadap sasaran milisi Houthi dan loyalis mantan Presiden Saleh di Yaman Utara dan Selatan. Demi menghindari jatuhnya korban dari WNI, pemerintah memutuskan untuk mengevakuasi warga dari Yaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com