JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional IX Bali, Aburizal Bakrie, belum membalas surat yang dikirim oleh Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Agung Laksono. Dalam surat tersebut, Agung meminta Aburizal bersama-sama menyusun kepengurusan Partai Golkar.
"Saya sudah menulis surat dua hari lalu, tetapi surat resmi itu sampai sekarang belum ada respons," kata Agung di Kantor DPP Partai Hanura, Jakarta, Jumat (13/3/2015).
Agung menjelaskan, ajakan kepada Aburizal untuk bersama-sama menyusun kepengurusan merupakan amanat yang harus dijalankan sesuai putusan Mahkamah Partai Golkar. Selain melalui surat, kata Agung, komunikasi untuk menyusun pengurus baru juga dilakukan secara personal oleh pengurus dari kedua kubu.
"Secara individu, teman-teman juga ada yang langsung berkomunikasi," ujarnya.
Agung berharap kubu Aburizal berbesar hati menerima putusan Mahkamah Partai Golkar serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang telah mengakui kepengurusan Golkar hasil Munas Jakarta. Agung mengklaim bahwa beberapa pimpinan Golkar di daerah yang semula berada dalam satu kubu bersama Aburizal Bakrie telah bersikap legawa dengan mendukung Agung.
"Mereka berbondong-bondong menyampaikan dukungan dan loyalitasnya pada DPP hasil Munas Ancol. Ada yang dari Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, dan lainnya. Kami terbuka dan mengajak senior Golkar supaya mereka jadi bagian dalam proses kebijakan," kata Agung.
Agung mengklaim sebagai Ketum Umum Partai Golkar yang sah setelah Mahkamah Partai Golkar menggelar sidang putusan atas dualisme kepengurusan DPP Golkar. Dua majelis mahkamah memutuskan menerima kepengurusan hasil Munas Jakarta yang dipimpin Agung. Adapun dua majelis lain tidak ingin berpendapat karena pengurus Golkar hasil Munas IX Bali, atau kubu Aburizal, sedang mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung terkait putusan sela PN Jakarta Barat.
Berdasarkan keputusan Mahkamah Partai Golkar itu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengeluarkan surat keputusan yang mengakui keabsahan hasil Munas Jakarta. Yasonna meminta Agung membentuk pengurus yang mengakomodasi kedua kelompok yang berseteru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.