"Anak-anak kecil itu kalau dia tidak bersama ayahnya, berarti ayahnya sudah berada di seberang. Kemudian ayahnya mengajak istri dan anak-anaknya untuk bergabung," kata Marciano, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Ia mengakui, sulit membatasi warga untuk bepergian ke luar negeri. Menurut dia, jika dilarang, modus yang digunakan para pengikut ISIS akan semakin beragam. Pemerintah, kata Marciano, akan mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan itu.
"Kami harus segera mencarikan solusi yang terbaik untuk warga negara kita," ujar dia.
Berdasarkan data pemerintah, saat ini ada 514 WNI yang diduga bergabung dengan ISIS. Menurut BIN, sebanyak 50 orang sudah berada di Suriah. Mereka yang bergabung ini, kata Marciano, menjadi angkatan bersenjata ISIS.
Seperti diketahui, aparat keamanan Turki telah menahan 16 warga Indonesia yang mencoba menyeberang ke Suriah. Ke-16 warga negara Indonesia (WNI) tersebut terdiri dari tiga keluarga. Rute yang mereka tempuh untuk menuju Suriah biasa digunakan para simpatisan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Meski demikian, belum dapat dipastikan apakah ke-16 WNI itu hendak bergabung dengan ISIS.
Sebelumnya dilaporkan 16 WNI menghilang dan diduga bergabung dengan ISIS. Awalnya, melakukan tur wisata ke Turki dengan menggunakan Smailing Tour, namun memisahkan diri dari rombongan. Polisi mengidentifikasi kelompok ini berbeda dengan kelompok WNI yang ditahan Turki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.