Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabtu Pagi, Ikuti Diskusi "Diplomasi dan Hukuman Mati" di Smart FM

Kompas.com - 07/03/2015, 01:20 WIB

KOMPAS.com - Keputusan pemerintah RI untuk tetap melaksanakan eksekusi mati untuk para pengedar narkotika membuat hubungan internasional dengan beberapa negara mencapai titik didih. Sebab, sejumlah terpidana mati tercatat sebagai warga asing dari sejumlah negara seperti Australia, Belanda dan Brazil.

SmartFM dan Populi Center menyajikan diskusi mengenai ketegangan diplomatik yang siap dihadapi Indoensia akibat hukuman mati. Diskusi itu aan disajikan melalui program Perspektif Indonesia dengan topik "Diplomasi dan Hukuman Mati".

Sejumlah narasumber berkompeten dihadirkan dalam diskusi yang akan diselenggarakan Sabtu (7/3/2015) pagi. Narasumber itu adalah Director Paramadina Graduate School of Diplomacy, Dr Dinna Wisnu; Ketua Jurusan Hubungan Internasional di Universitas Binus,  Dr Tirta Mursitama; Koordinator Koin untuk Australia, Andri Haryanto Sinulingga dan diplomast senior Dr Makarim Wibisono (masih dalam konfirmasi).

Dari Populi Center akan menghadirkan Dr Nico Harjanto. Rencananya, acara ini akan dipandu oleh Ichan Loulembah.

Acara akan diselenggarakan di restoran Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB.

Acara tersebut juga dapat dinikmati di SMART FM 95,9 serta jaringannya di 95.9, Manado 101.2, Makasar 101.1,  Banjarmasin 101.1, Balikpapan 97.8, Surabaya 88.9, Palembang 101.8, Medan 101.8.

Selain itu, Perspektif Indonesia juga dapat dinikmat via streaming di radiosmartfm.com dan menggunakan aplikasi SmartFM yang tersedia di Blackberry dan Android.

Perspektif Indonesia... tajam, dalam, bermakna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com