Selama sekitar 1,5 jam ia melakukan pertemuan dengan Jokowi dan kemudian keluar bersama empat orang pria berseragam pilot.
"Enggak ada politik, ini ngurusin penerbangan perintis saja," kata Panda kepada wartawan.
Ketika ditanya lebih jauh, Panda pun terlihat berbisik kepada empat orang yang bersamanya. Panda meminta rekan-rekannya itu tak malu berbicara dan mempromosikan maskapai penerbangan perintis yang baru dibentuk. Nama maskapai itu adalah Spirit Avia Sentosa atau Flying SAS.
"Jadi, tadi bersama Presiden dan Menhub, kami melaporkan bahwa ada perusahaan, ada PT SAS yang air charter yang kita usahakan di Papua. Beliau-beliau ini direksinya," kata Panda, yang mengaku sebagai Komisaris Flying SAS.
Menurut dia, Presiden Jokowi sangat antusias mengetahui ada pihak swasta yang menggarap bisnis penerbangan perintis, terutama di Papua, yang akses transportasinya serba sulit. Panda mengatakan, adanya maskapai penerbangan perintis ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memberikan perhatian lebih terhadap Papua. Keberadaan Menteri Ignasius Jonan pada pertemuan tadi, sebut Panda, juga ditujukan untuk bisa membantu kelancaran izin.
"Ya mereka akan membantu, apalagi soal kelancaran, perizinan, ya tentu akan memfasilitasi agar anak bangsa bisa berkembang," kata dia.
Salah satu direksi Flying SAS, Suhadi, mengungkapkan, saat ini mereka masih menunggu izin terbang dari Kementerian Perhubungan. Apabila izin itu sudah didapat, rute yang akan dilayani Flying SAS mencakup Nabire, Ilaga, Biak, Serui, Bogobaida, Moanamani, Timika, Sugapa, dan Enarotali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.