Menurut dia, salah satu perubahan yang saat ini sangat dibutuhkan oleh kader adalah perubahan sistem dan sinergitas antara dewan pimpinan di tingkat pusat dan dewan pimpinan di daerah.
"Kader daerah Ingin DPP itu tidak terlalu berkuasa. Tidak segalanya ditentukan DPP," kata Zulkifli saat konferensi pers di Hotel Melia, Nusa Dua, Bali, Sabtu (28/2/2015) petang.
Jika terpilih sebagai ketua umum, Zukifli akan mengusung konsep otonomi partai, di mana setiap Dewan Pimpinan Wilayah (provinsi) dan Dewan Pimpinan Daerah (kabupaten/kota) bisa menjalankan berbagai kebijakannya tanpa harus tergantung dengan pusat.
Kebijakan itu termasuk pemilihan calon kepala daerah maupun kepala DPD atau DPW. "Semangat PAN dikuasai oleh Pusat tidak boleh lagi karena PAN partai reformis," ucap Zulkifli.
Apalagi, lanjut Zulkifli, Indonesia sendiri sudah sejak lama menerapkan sistem otonomi daerah, di mana setiap daerah daat leluasa mengembangkan potensi dan wilayahnya. Mau tidak mau, kata Zulkifli, partai politik juga harus menerapkan hal serupa.
"Bagaimana PAN mau mengembangkan otonomi daerah kalau tidak otonom? Bagaimana PAN melayani rakyat dengan baik kalau tidak menlayani kadernya dengan baik," ucap Zulkifli.
Kongres PAN akan dibuka Sabtu malam ini dan akan berlangsung hingga 2 Maret mendatang. Zulkifli akan menantang calon petahana Hatta Rajasa.
Setidaknya, terdapat 593 peserta yang memiliki hak pilih akan hadir ke lokasi. Mereka adalah ketua dan sekretaris DPW PAN se-Indonesia, ketua DPD PAN se-Indonesia, ketua dan sekretaris MPP PAN, ketua umum, sekjen, bendahara umum DPP, serta ketua 6 organisasi otonom.
Selain itu hadir pula tiga ribu kader sekaligus simpatisan dalam kongres di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.