Wakil Ketua Tim Independen Jimly Asshidiqie menjelaskan, dilakukannya komunikasi telepon merupakan jalan tengah untuk menyiasati kesibukan Presiden Jokowi dan Tim Independen. Meski tidak selalu bertatap muka dengan Presiden, Jimly merasa bobot komunikasi tersebut tetap efektif.
"Komunikasi jalan terus, setiap hari. Presiden kan sibuk, zaman juga sudah canggih, bisa telepon-teleponan, bisa SMS," kata Jimly, saat dihubungi, Minggu (15/2/2015).
Jimly melanjutkan, komunikasi antara Tim Independen dengan Presiden Jokowi juga beberapa kali dilakukan melalui menteri Kabinet Kerja. Jika tidak memungkinkan bertemu, komunikasi dijalin melalui layanan pesan singkat. "Setiap hari kita ketemu di-BBM, di BBM grup (Tim Independen). Ketemu terus tak perlu fisik, kita melapor kan tidak perlu fisik," ujarnya.
Seperti diberitakan, Presiden Jokowi meminta masukan dari Tim Independen sebagai bahan pertimbangan sebelum mengambil keputusan terkait polemik pergantian kepala Polri. Tim ini diisi oleh sembilan tokoh, yakni mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshidiqie, sosiolog Imam Prasodjo, mantan Kapolri Jenderal (Purn) Sutanto, mantan Wakil Kepala Polri Komjen Polisi (Purnawirawan) Oegroseno, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana, mantan pimpinan KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean dan Erry Riyana Hardjapamekas, serta pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar.
Budi Gunawan adalah calon tunggal kepala Polri yang diajukan Jokowi dan telah disetujui DPR RI. Pelantikannya menjadi polemik karena jenderal bintang tiga itu ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Tim Independen memberikan rekomendasi kepada Jokowi agar membatalkan pelantikan Budi Gunawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.