KOMPAS.com — Hari ke-71 pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Senin (29/1/2015), masih disibukkan dengan misteri hilangnya pesawat AirAsia QZ8501. Jokowi-JK diuji kemampuannya dalam menangani insiden tersebut. [Baca: Dua Menit yang Penuh Tanda Tanya dari AirAsia].
Dalam kunjungan dan konferensi pers di Basarnas, Jokowi menyebut ikut merasakan kekhawatiran dan kegelisahan keluarga penumpang AirAsia QZ8501 yang hilang kontak dan belum ditemukan. Ia berharap semua upaya pencarian segera membuahkan hasil dan penumpang pesawat tersebut dapat ditemukan.
Semua pihak bahu-membahu untuk menemukan AirAsia QZ8501. Pada hari itu, Jokowi menyebut telah menerjunkan 23 pesawat dan 24 kapal untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501. Upaya pencarian juga bertambah karena bantuan dari pemerintah negara sahabat seperti Malaysia yang menerjunkan 3 kapal dan 1 helikopter, 2 pesawat dari Australia, dan 2 pesawat serta 2 kapal dari Singapura.
Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura, Minggu (28/12/2014) pagi. Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang dan 7 kru, yang sebagian besar berasal dari Indonesia. Perkembangan berita kecelakaan AirAsia QZ8501 bisa diikuti di topik pilihan Kecelakaan AirAsia QZ8501.