Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ke-56 Jokowi-JK: Duka di Lokasi Bencana

Kompas.com - 30/01/2015, 17:15 WIB
Wisnubrata

Penulis


Pemerintahan Jokowi-JK telah genap 100 hari, Selasa (27/1/2015), sejak dilantik 20 Oktober 2014. Kebijakan strategis dan langkah politik dari para pejabat baru pemerintahan menjadi sorotan. Kompas.com hari ini menulis 100 artikel yang berisi kebijakan dan peristiwa menonjol yang terjadi dalam 100 hari pemerintahan baru dari hari ke hari.

KOMPAS.com — Minggu pagi, 14 Desember 2014, Presiden Joko Widodo bangun sangat pagi. Namun, tidak seperti biasanya, Jokowi tidak menyambangi lokasi car free day di Jalan Sudirman-Thamrin, tetapi langsung menuju Bandara Halim Perdanakusuma. Jadwal Presiden hari itu adalah meninjau lokasi bencana longsor yang melanda Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara.

Jokowi tiba di Halim Perdanakusuma sekitar pukul 06.55 WIB. Ia didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Pesawat Cessna 235 yang ditumpanginya lepas landas beberapa menit setelahnya. (Baca: Presiden Jokowi Berangkat Menuju Lokasi Longsor di Banjarnegara)

Dalam perjalanan, Jokowi diberi tahu bahwa sudah ditemukan 20 korban tewas dalam longsor di Banjarnegara. Selain itu, belasan orang mengalami luka berat dan 88 orang masih dalam pencarian.

"Yang paling penting kecepatan evakuasi. Sampai pagi tadi saya dapat laporan 20 (korban tewas)," kata Jokowi, sesaat sebelum meninggalkan Jakarta menuju Banjarnegara.

Menurut Jokowi, kecepatan evakuasi menjadi hal penting untuk meminimalisasi jumlah korban. Ia menyatakan, proses pemberian bantuan di pos-pos pengungsi berjalan lancar. Jokowi menambahkan, tidak tertutup kemungkinan ada penambahan jumlah alat berat yang diterjunkan di lokasi longsor. Semuanya akan ia putuskan setelah selesai melakukan peninjauan posko pengungsi dan lokasi bencana.

"Kita ini baru akan ke lapangan, setelah ke lapangan baru ngerti. Kalau untuk masalah bantuan enggak masalah," ujarnya.

Di Banjarnegara, pada Minggu pagi itu, sekitar 40 warga serius mendengarkan arahan dari seorang anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). (Baca: Puluhan Warga Banjarnegara Dilatih Amankan Jokowi)

Mereka tengah dilatih untuk menghadapi situasi keramaian bila Presiden Joko Widodo berkunjung ke lokasi bencana tanah longsor itu.
 
Warga diminta membentuk barisan dan bergandeng tangan. Salah seorang dari mereka ditunjuk menjadi pemimpin. Mereka juga diminta mendengarkan instruksi dari pemimpin yang telah ditunjuk itu.

"Nanti dengarkan instruksi dari yang menghadap ke dalam (pemimpin). Jangan biarkan genggaman Anda lepas. Jadi, jangan seenaknya," ujar seorang personel Paspampres di lapangan bola Karangkobar.

Sementara Jokowi dikabarkan mendarat di Cilacap dan melanjutkan perjalanan ke Banjarnegara menggunakan mobil. Tiba di lokasi bencana menjelang tengah hari, Jokowi langsung membaur dengan relawan dan petugas yang sedang mencari korban longsor. Pengawalan terhadapnya tidak terlalu ketat.

Jokowi juga sempat naik ke bukit di dekat lokasi longsor untuk melihat daerah yang terkena bencana. Setelah itu Jokowi kembali berbincang-bincang dengan para petugas sebelum meninggalkan lokasi.

Hari itu Presiden tidak banyak bicara kepada wartawan. Pertanyaan-pertanyaan kepadanya tidak dilayani. Dalam diamnya, wajah Presiden serupa dengan wajah-wajah duka di lokasi bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com