Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ke-19 Jokowi-JK: Jangan Kebanyakan "Blusukan"

Kompas.com - 29/01/2015, 10:30 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Penulis

Pemerintahan Jokowi-JK telah genap 100 hari, Selasa (27/1/2015), sejak dilantik 20 Oktober 2014. Kebijakan strategis dan langkah politik dari para pejabat baru pemerintahan menjadi sorotan. Kompas.com hari ini menulis 100 artikel yang berisi kebijakan dan peristiwa menonjol yang terjadi dalam 100 hari pemerintahan baru dari hari ke hari.

JAKARTA, KOMPAS.com —
"Blusukan" menjadi istilah yang lekat dengan sosok Joko Widodo, bahkan sejak ia belum menjabat sebagai Presiden RI yang dilantik pada 20 Oktober lalu. Ketika menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi dikenal senang blusukan alias langsung turun ke sejumlah tempat untuk melihat langsung persoalan di lapangan.

Kebiasaan ini juga masih dilakukannya pada awal pemerintahannya. Bahkan, sejumlah menteri Kabinet Kerja juga melakukan hal yang sama. Kegemaran blusukan Jokowi dan para menterinya pun menjadi sorotan parlemen.

Komisi V DPR meminta pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla segera menyusun rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2015-2019 dan rencana strategis kementerian dan lembaga, sebagai landasan hukum kerja pemerintah.

"Salah satu yang mengemuka dalam rapat internal Komisi V hari ini adalah soal aksi blusukan
Presiden dan menterinya. Sebaiknya, mereka tidak menghabiskan waktu dengan pekerjaan
yang sporadis seperti itu," kata Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widia Adiana, Kamis (6/11/2014).

"Untuk langkah awal, sebaiknya mereka segera menyusun RPJMN dan Renstra K/L yang memang sudah menjadi kewajiban mereka sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional," lanjut Yudi.

Menurut Yudi, sejak dilantik pada 20 Oktober, Jokowi dan kabinetnya belum menyampaikan visi dan misinya.

"Yang sering muncul justru aksi blusukan-nya," kata Yudi.

"Kita juga tidak tahu mereka pakai dana dari mana untuk kegiatan-kegiatan itu, termasuk peluncuran kartu 'trisakti' Presiden Jokowi itu," ujarnya.

Padahal, kata Yudi, pengalihan anggaran oleh pemerintah butuh pembahasan bersama dengan DPR.

"Manfaatkan waktu yang ada sebaik-baiknya untuk menyusun rencana strategis yang berisi
program-program pro-rakyat. Kurangi dulu blusukan saat ini. Fokus saja pada perumusan
rencana strategis pemerintah," kata Yudi.

KOMPAS.com/INDRA AKUNTONO Fahri Hamzah
Blusukan tak bisa pecahkan persoalan

Kritik soal blusukan juga dilontarkan politikus Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah. Fahri mengingatkan bahwa blusukan bukan satu-satunya cara untuk memecahkan persoalan.

Menurut Fahri, jika blusukan dijadikan cara untuk membaca kondisi lapangan, dia setuju. Namun, kata dia, persoalan tak hanya ada di lapangan, tetapi juga di tataran aturan perundang-undangan.

"Jadi, jangan melihat masalah hanya di lapangan. Ingat, ada regulasi yang harus diselesaikan supaya masalah di lapangan itu tidak terulang," ujar Fahri, yang juga menjabat Wakil DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (7/11/2014).

Fahri mencontohkan blusukan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri di salah satu tempat penampungan tenaga kerja Indonesia beberapa hari sebelumnya. Menurut Fahri, seharusnya aksi Hanif diiringi dengan penilaian apakah aturan soal tempat penampungan TKI itu sudah benar atau belum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com