Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Penangkapan Bambang

Kompas.com - 25/01/2015, 20:27 WIB


KOMPAS.com - Peristiwa penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto pada Jumat (23/1) pukul 07.30 oleh tim penyidik Subdirektorat VI Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Kejahatan Khusus Badan Reserse Kriminal Polri menjadi catatan sejarah dalam penegakan hukum Indonesia. Kerancuan itu hadir karena proses penangkapan Bambang yang bermuara pada penahanan mantan aktivis anti korupsi itu penuh ketidakjelasan.

Setibanya di gedung Bareskrim Polri dengan tangan diborgol, Bambang menolak pemeriksaan karena belum didampingi kuasa hukum. Ketika 60 kuasa hukumnya hadir, salah satunya Nursyahbani Katjasungkana, polisi juga membatasi akses mereka bertemu Bambang. Meski ditangkap sejak pagi, Bambang baru diperiksa pukul 15.30.

Penyidik mengajukan delapan pertanyaan terkait dugaan pemberian kesaksian palsu dalam sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pada 2010.

Saat penyidikan berlangsung, Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat siang, menyatakan, Bambang tak akan ditahan selesai diperiksa.

Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Sejumlah aktivis Masyarakat Sipil Antikorupsi yang mendatangi Bareskrim Polri pada pukul 21.45 tidak berhasil membawa pulang Bambang. Bahkan, sekitar satu jam seusai menemui Bambang, salah seorang aktivis tersebut, Todung Mulya Lubis, menyampaikan kepada media bahwa upaya mereka membawa pulang Bambang dengan meminta penangguhan penahan ditolak. Alhasil, mulai malam itu, Bambang akan menikmati hari-harinya di rumah tahanan Markas Besar Polri selama pemeriksaannya berlangsung.

”Permohonan penangguhan penahanan kami ditolak. Pak Bambang ditahan malam ini,” kata Todung saat itu.

Memasuki pukul 23.00, Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Pradja hadir kembali di Bareskrim Polri, kali ini dia ditemani sesama komisioner KPK Zulkarnain. Keduanya tetap menetapkan satu misi, yaitu membawa pulang Bambang. Untuk itu, Pandu berkali-kali menghubungi Badrodin untuk bertemu malam itu dan membicarakan proses pemeriksaan.

Sekitar pukul 00.30, Sabtu, Pandu dan Zulkarnain berjalan menuju gedung pejabat utama Mabes Polri. Dengan didampingi empat polisi, mereka menemui Badrodin yang ketika itu kembali lagi ke Mabes Polri setelah meninggalkan kantornya pada pukul 20.30.

Pertemuan itu berlangsung sekitar 25 menit. Setelah itu, Pandu dan Zulkarnain kembali menuju kantor Bareskrim Polri. ”Kami sudah menemui Wakapolri. Dia memastikan bahwa Bambang akan keluar malam ini. Kami akan menjemputnya,” kata Pandu.

Sekitar pukul 01.15, kedua ketua KPK itu keluar dari kantor Bareskrim Polri. Lima menit berselang, giliran Bambang meninggalkan gedung tersebut.

Terkait hal itu, Badrodin mengungkapkan, kedatangan dua wakil ketua KPK memberikan jaminan kepada Polri bahwa Bambang akan menjalani berbagai pemeriksaan ke depan. Dia juga membantah, Bambang akan ditahan malam itu. Kehadiran Bambang hingga Sabtu dini hari disebabkan pihak penyidik belum menyelesaikan proses pemeriksaan.

”Dalam penangguhan penahanan itu, saya meminta Pandu dan Zulkarnain memberikan jaminan bahwa Bambang akan kooperatif dalam proses hukum yang masih berlanjut. Saya juga ingin menyelamatkan Polri atas pernyataan saya untuk tidak menahan Bambang,” ujar Badrodin kepada Kompas.

Beda pemeriksaan

Pemeriksaan Bambang juga masih menyimpan pertanyaan sebab dilakukan oleh Direktorat Ekonomi dan Kejahatan Khusus. Direktorat tersebut khusus menangani tindak pidana dalam bidang ekonomi dan keuangan atau perbankan, serta kejahatan khusus lainnya seperti pencucian uang.

Namun, kasus yang menimpa Bambang, umumnya ditangani Direktorat Tindak Pidana Umum yang menangani tindak pidana keamanan negara dan tindak pidana umum.

Wakil Direktur Tipideksus Komisaris Besar Rohmad Sunanto menyatakan tidak ada kekeliruan dalam proses tersebut. Selama pemeriksaan dilakukan penyidik Bareskrim Polri tidak perlu dipermasalahkan.

Di tengah kontroversi dan gejolak yang ada saat ini. Pemeriksaan Bambang akan kembali dilanjutkan pada Senin atau Selasa pekan depan. Dan satu yang pasti, gejolak ini sepertinya masih menyimpan teka-teki. (Muhammad Ikhsan Mahar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com