Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RPJMN Sulit Diterapkan di Tataran Teknis

Kompas.com - 21/01/2015, 17:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Pengamat dari Center of Reform on Economics (CORE) mengatakan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019 masih memiliki kelemahan karena terlalu rumit dan tidak kohesif.

"Saat ini RPJMN seolah-olah hanya milik Bappenas saja, begitu diaplikasikan ke instansi teknis menjadi susah untuk diikuti, susah pelaksanaannya," kata peneliti senior CORE Mohammad Faisal di Jakarta, Rabu (21/1/2015).

Menurut dia, RPJMN seharusnya dibuat ringkas sehingga mudah untuk menjadi referensi bagi para pihak yang terkait seperti pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat.

Untuk level pemda, RPJMN akan berisiko sulit diinterpretasikan karena keterbatasan kapasitas SDM di daerah daripada di pusat, ujar Faisal.

Kemudian untuk pelaku usaha pun demikian, karena untuk kalangan bisnis cenderung memerlukan sebuah panduan yang lebih ringkas, katanya.

"RPJMN paling tidak dibagi ke dalam tiga buku. Pertama rangkuman prioritas nasional secara umum, kedua penjabaran sektoral, dan ketiga penjabaran menurut regional," ujarnya terkait dokumen 4.012 halaman itu.

Selain itu, tidak kohesifnya RPJMN juga terlihat dari berbedanya penjabaran atau solusi program pada buku-buku tersebut.

Dia mencontohkan, pada buku I disebutkan prioritas kedaulatan pangan dan maritim, namun kedua bidang tersebut tidak dijelaskan secara mendalam pada buku selanjutnya.

"Baik dari segi permasalahan yang terjadi, sasaran kebijakan, dan strateginya tidak nyambung," katanya menegaskan.

Faisal optimistis bahwa pemerintah mampu mewujudkan target RPJMN, asalkan memiliki langkah yang tepat dan efisien untuk dilaksanakan.

"Jika melihat RPJMN periode sebelumnya banyak target yang meleset, padahal target pada RPJMN sekarang lebih tinggi. Pemerintah harus mencari terobosan baru agar bisa tercapai," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya 'Back Up'

Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya "Back Up"

Nasional
Bansos Presiden Pun Dikorupsi, Negara Rugi Rp 125 M

Bansos Presiden Pun Dikorupsi, Negara Rugi Rp 125 M

Nasional
Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Nasional
Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Nasional
Hari Ini, Sosok yang Ancam 'Buldozer' Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Hari Ini, Sosok yang Ancam "Buldozer" Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Nasional
Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Nasional
Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Nasional
Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Nasional
Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Nasional
Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Nasional
Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Nasional
Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Nasional
Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Nasional
Komisi III Minta Satgas Ambil Langkah Konkret Perangi Judi 'Online'

Komisi III Minta Satgas Ambil Langkah Konkret Perangi Judi "Online"

Nasional
Komisi III Desak PPATK Tak Hanya Umumkan Temuan Judi 'Online'

Komisi III Desak PPATK Tak Hanya Umumkan Temuan Judi "Online"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com