JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Golkar versi Musyawarah Nasional Jakarta, Leo Nababan, mengatakan, kedua pihak di Golkar sudah membahas beberapa kesepakatan yang menjurus ke arah islah di antara kedua kubu di partai ini.
"Memang sudah ada kesepakatan yang menjurus ke arah itu (islah)," kata Leo Nababan melalui siaran pers di Jakarta, Senin (19/1/2015).
Dia menjelaskan, kedua kubu nyaris menyepakati sejumlah hal yang selama ini menjadi perbedaan. Perbedaan itu terkait sikap Golkar terhadap pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
"Misalnya, soal mendukung pemerintahan yang sah karena itu adalah roh dari partai ini," katanya.
Adapun yang kedua, kata Leo, soal pilkada secara langsung. "Kami ngotot untuk itu dan mereka juga setuju. Ketiga, soal pilpres secara langsung dan soal pileg langsung," katanya.
Namun, menurut Leo, masih ada dua hal yang belum disepakati. Hal mendasar adalah terkait jabatan ketua umum dan posisi Golkar di koalisi.
"Satu, soal struktural siapa yang menjadi ketua umum. Soal ini tidak bisa terburu-buru, mari kita tunggu. Yang kedua, soal Koalisi Merah Putih (KMP). Mereka ngotot mempertahankan KMP. Kami tetap mau bubarkan KMP," katanya.
Leo juga menyinggung mengenai gugatan yang sudah dilayangkan masing-masing pihak.
"Ini domain hakim, sudah masuk ke materi hukum, jadi biarkan kita hormati hakim-hakim yang mulia memberikan keputusan yang terbaik bagi bangsa dan negara," katanya.
Dia juga menegaskan, kubu Agung Laksono tetap tidak mendukung adanya KMP. "Bagi kami, hanya ada koalisi DPR Republik Indonesia," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.