Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budi Gunawan: Harta Saya Sah dan Dapat Dipertanggungjawabkan

Kompas.com - 14/01/2015, 18:48 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Kepala Polri Komjen Pol Budi Gunawan mengklaim seluruh kekayaan yang dimilikinya sah dan dapat dipertanggungjawabkan. Peningkatan harta kekayaan dalam jumlah signifikasi pada lima tahun terakhir, kata dia, karena belum seluruh harta kekayaannya dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Hal itu diungkapkan Budi ketika menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR, Rabu (14/1/2015).

Budi mengatakan, ia pertama kali menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 19 Agustus 2008.

"Namun, pada saat laporan pertama ada beberapa barang atau benda yang surat kepemilikannya belum selesai. Masih dalam proses yang berlangsung," kata Budi, di Kompleks Parlemen.

Budi mengatakan, LHKPN yang diserahkan ke KPK memungkinkan mengalami penyesuaian. Ketika harta kekayaan seorang penyelenggara bertambah atau berkurang, kata dia, dapat dilaporkan kembali kepada KPK.

Budi mengakui, bahwa nilai jual sejumlah harta tidak bergerak miliknya mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal itu disebabkan semakin meningkatnya nilai jual obyek pajak (NJOP) yang terjadi setiap tahunnya. Ia mencontohkan, memiliki sebidang tanah di wilayah Gadog, Bogor, Jawa Barat. Tanah tersebut dibeli pada tahun 2005 senilai Rp 300 juta. Saat ini, diperkirakan harga tanah itu mencapai Rp 2,2 miliar.

"Saya juga memiliki sebuah rumah susun yang saya beli pada tahun 2004 seharga Rp 508 juta. Sementara perkiraan harga saat ini mencapai Rp 2,5 miliar," ujarnya.

Peningkatan NJOP itu, lanjut Budi, menyebabkan harta kekayaan miliknya meningkat pesat. Selain itu, menurut dia, ada sejumlah barang atau benda yang telah selesai proses pembeliannya. Sebelumnya, barang atau benda tersebut dilaporkan pada saat menyerahkan LHKPN tahun 2008. Namun, Budi mengaku telah melengkapi seluruh perubahan harta kekayaan miliknya ketika melaporkan LHKPN tahun 2013.

"Semangat transparansi dan kejujuran dengan mencantumkan seluruh yang kami miliki mohon dapat dipahami. Tidak ada lagi niat kami untuk merekayasa atau menutupi yang kami miliki," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com