Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PPP Incar Kursi Pimpinan Banggar DPR

Kompas.com - 13/01/2015, 15:05 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengincar kursi pimpinan Badan Anggaran DPR. Keinginan itu dianggap realistis mengingat PPP belum memegang jabatan apa pun di parlemen.

Sekretaris Jenderal DPP PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusumah, mengatakan bahwa selain kursi pimpinan Badan Anggaran (Banggar), Fraksi PPP juga berharap mendapat lima kursi pimpinan alat kelengkapan dewan di DPR. Ia menyebutkan, Fraksi PPP ingin mendapat satu kursi pimpinan di Komisi I, III, V, VIII, dan IX.

"PPP bisa dapat lebih dari empat (pimpinan alat kelengkapan DPR), masih menunggu konsensus. Diharapkan mendapat pimpinan Banggar," kata Dimyati di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/1/2015).

Ia melanjutkan, selain belum mendapatkan kursi pimpinan alat kelengkapan DPR (AKD), PPP juga diuntungkan karena dengan sikap Fraksi Nasdem yang menolak mendapatkan kursi pimpinan AKD. Dimyati menilai sikap yang diambil Nasdem sangat bijaksana.

"PPP mendapat hibah dari Nasdem karena tidak mengambil (jatah kursi pimpinan AKD)," ujarnya.

Dualisme pimpinan di DPR berujung pada perubahan Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Perubahan itu adalah kesepakatan yang dicapai antara Komisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih. Ada beberapa hal yang diperbarui dalam UU tersebut, di antaranya penambahan satu kursi pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com