SURABAYA, KOMPAS.com — Tim Disaster Victim Identification Polri kembali berhasil memastikan identitas jenazah korban pesawat QZ8501, Selasa (6/1/2015). Ada tiga jenazah yang hari ini dipastikan identitasnya setelah menjalani proses identifikasi dengan mencocokkan data antemortem dan postmortem.
Satu di antaranya adalah Indra Yulianto, warga Probilonggo, Jawa Timur. Pria berusia 51 tahun itu dikenali lewat CCTV Bandara Internasional Juanda sesaat sebelum terbang ke Singapura, Minggu (28/12/2015).
Bukti CCTV di Terminal II tersebut, kata Ketua Tim DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiyono, adalah data sekunder untuk membuktikan identitas jenazah.
"Korban mengenakan kaus, sepatu, dan dompet yang menempel di celana. Informasi itu sama dengan informasi yang diberikan keluarga," ujarnya.
Sementara itu, metode primer yang digunakan untuk menentukan identitas jenazah adalah melalui pemeriksaan sidik jari dan gigi jenazah, yang sama dengan data antemortem yang diperoleh dari pihak keluarga.
"Data postmortem yang ada di jenazah matching dengan data antemortem dari keluarga korban," ujarnya.
Selain Indra Yulianto, tim DVI juga mengidentifikasi jenazah Hindarto Halim (61), warga Surabaya, dari pemeriksaan gigi dan sidik jari, serta Jou Brian Youvito (19), asal Surabaya, dengan metode yang sama, dan dikuatkan dengan penemuan atribut berupa kartu mahasiswa yang masih melekat di tubuh jenazah.
Hingga hari ini, dari 37 jenazah yang masuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, sudah 16 jenazah yang berhasil diidentifikasi. Sebanyak 11 jenazah di antaranya merupakan warga Kota Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.