Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekaman CCTV Bandara Juanda Pastikan Identitas Indra Yulianto sebagai Korban AirAsia

Kompas.com - 06/01/2015, 15:38 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Tim Disaster Victim Identification Polri kembali berhasil memastikan identitas jenazah korban pesawat QZ8501, Selasa (6/1/2015). Ada tiga jenazah yang hari ini dipastikan identitasnya setelah menjalani proses identifikasi dengan mencocokkan data antemortem dan postmortem.

Satu di antaranya adalah Indra Yulianto, warga Probilonggo, Jawa Timur. Pria berusia 51 tahun itu dikenali lewat CCTV Bandara Internasional Juanda sesaat sebelum terbang ke Singapura, Minggu (28/12/2015).

Bukti CCTV di Terminal II tersebut, kata Ketua Tim DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiyono, adalah data sekunder untuk membuktikan identitas jenazah.

"Korban mengenakan kaus, sepatu, dan dompet yang menempel di celana. Informasi itu sama dengan informasi yang diberikan keluarga," ujarnya.

Sementara itu, metode primer yang digunakan untuk menentukan identitas jenazah adalah melalui pemeriksaan sidik jari dan gigi jenazah, yang sama dengan data antemortem yang diperoleh dari pihak keluarga.

"Data postmortem yang ada di jenazah matching dengan data antemortem dari keluarga korban," ujarnya.

Selain Indra Yulianto, tim DVI juga mengidentifikasi jenazah Hindarto Halim (61), warga Surabaya, dari pemeriksaan gigi dan sidik jari, serta Jou Brian Youvito (19), asal Surabaya, dengan metode yang sama, dan dikuatkan dengan penemuan atribut berupa kartu mahasiswa yang masih melekat di tubuh jenazah.

Hingga hari ini, dari 37 jenazah yang masuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, sudah 16 jenazah yang berhasil diidentifikasi. Sebanyak 11 jenazah di antaranya merupakan warga Kota Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com